BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terbatas seiring investor memasang mode wait and see (menunggu) rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (24/10/2025), kurs rupiah dibuka menguat 0,17% atau 17 poin menjadi Rp16.612 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.629 per dolar AS.
Sementara nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 0,06% menjadi Rp16.610 per dolar AS, namun perlahan terkikis. Hingga pukul 10:30 WIB, nilai tukar rupiah terpantau melemah dan berada di Rp16.631 per dolar AS.
Penguatan rupiah yang terbatas bahkan cenderung melemah dipicu posisi indeks dolar AS yang masih menguat dan makin mendekati level 100. Pada perdagangan hari ini, indeks dolar AS menguat 0,07% ke 98,99.
Pelaku pasar nampaknya memasang mode wait and see seiring rilis data inflasi AS periode September 2025 yang akan berlangsung hari ini atau Sabtu (25/10/2025) dini hari waktu setempat.
Konsensus memperkirakan inflasi AS pada September 2025 berada pada posisi moderat, atau tidak ada lonjakan berarti meskipun ada dampak dari kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump.
Selain itu, pelaku pasar juga menunggu perkembangan rencana pertemuan Presiden Donald Trump dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping pada akhir pekan ini.
Terkait dengan itu, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat terbatas dan bergerak di kisaran level Rp16.600 per dolar AS hingga Rp16.500 per dolar AS. (jea)


