BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025), menguat ditopang surplus neraca perdagangan Indonesia per September 2025.
Selain itu, rupiah menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025), imbas indeks dolarAmerika Serikat (AS) yang lemas terseret dampak penutupan pemerintah (government shutdowm).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,16% atau 26 poin menjadi Rp16.609 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.635 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 0,06% ke posisi Rp 16.600 per dolar AS. Hingga pukul 12:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau masih bergerak di zona hijau dan berada di level Rp16.606 per dolar AS.
Penguatan rupiah ditopang sentimen positif dari dalam negeri, seiring surplus neraca perdagangan Indonesia per September 2025, yang mencapai US$5,49 miliar, naik dari US$4,17 miliar pada Agustus 2025.
Selain itu, penguatan rupiah juga dipicu sentimen luar negeri, seiring dampak government shutdown AS, yang menyebabkan indeks dolar AS terpuruk selama 4 hari berturut-turut dengan penurunan nyaris menccapai 1%.
Government shutdown membuat investor khawatir karena tak hanya menyeabkan kebuntuan pendanaan belanja kesehatan, tetapi juga meningkatkan risiko keterlambatan rilis data ekonomi utama, termasuk jobless claims dan non-farm payrolls untuk September 2025.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah berpotensi terus menguat bahkan meninggalkan level psikologis Rp16.600. Nilai tukar rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp16.580 per dolar AS hingga Rp16.610 per dolar AS. (jea)