BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (10/9/2025), ditopang intervensi Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,07% atau 11 poin menjadi Rp16.471 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.482 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukr rupiah dibuka menguat di Rp16.475 per dolar AS. Hingga pukul 10:30 WIB, nilai tukar rupiah terpantau terus bergerak menguat dan berada di level Rp16.432 per dolar AS.
Penguatan rupiah terjadi saat mayoritas mata uang Asia terkoreksi seiring lonjakan indeks dolar AS. Pada perdagangan pagi ini, indeks dolar AS menguat 0,14% ke level 97,895.
Indeks dolar AS melanjutkan tren penguatan dua hari berturut-turut, setelah sebelumnya ditutup melonjak 0,31% ke level 97,760 pada perdagangan kemarin, Selasa (9/9/2025).
Dengan demikian, penguatan rupiah hari ini lebih dipengartuhi sentimen dalam negeri, khususnya intervensi BI di pasar keuangan untuk menjga stabilitas rupiah.
Aksi jual Surat Utang Negara (SUN) masih terus dilancarkan investor asing, dipicu kekhawatiran penggantian Menteri Keuangan RI, yang diyakini akan memengaruhi arah kebijakan fiskal dan makro.
Pada penutupan perdagangan Selasa (9/9/2025), net foreign sell atau penjualan oleh asing di pasar obligasi mencapai Rp18,6 triliun. Selain itu, lelang SUN yang berlangsung kemarin cenderung sepi peminat.
Penawaran yang masuk tercatat sebesar Rp79,55 triliun, turun sekitar 36,87% dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang mencetak penawaran sebesar Rp89,7 triliun.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi rawan koreksi dan bergerak di kisaran Rp16.380 per dolar AS hingga Rp16.450 per dolar AS. (jea)