BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga menembus level Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (17/7/2025), imbas isu pemecatan Gubernur The Fed, Jerome Powell.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,115% atau 25 poin menjadi Rp16.312 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Sedangkan di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka terkoreksi 0,07% di level Rp16.290 per dolar AS, dan terus tertekan hingga menembus level support terdekat di Rp16.300 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terutama dipicu isu Presiden AS, Donald Trump, tengah memproses surat pemecatan Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.
Kabar tersebut memicu lonjakan indeks dolar AS dan menekan mata uang emerging market, terutama mata uang Asia.
Mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS, antara lain Yen Jepang (-0,37%), Dolar Singapura (-0,21%), Dolar Taiwan (-0,08%), Ringgit Malaysia (-0,06%), Won Korea Selatan (-0,05%), dan Dolar Hong Kong melemah tipis.
Sementara mata uang Asia lainnya yang bertahan bahkan menguat terhadap dolar AS, antara lain Peso Filipina (+0,19%), Baht Thailand (+0,12%), Yuan Tiongkok (+0,02%), dan Yuan offshore tidak mengalami perubahan alias 0,00%.
Pengamat menilai tren lonjakan indeks dolar AS masih akan berlanjut, sehingga potensi tekanan terhadap mata uang Asia termasuk rupiah tetap tinggi.
Data ekonomi terbaru yang menunjukan lonjakan inflasi AS, semakin memupuskan harapan The Fed akan memangkas suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR).
Selain itu, sentimen dari dalam negeri terkait pemangkasan BI-Rate 25 basis points (bps) ke level 5,25% dianggap masih belum berpengaruh terhadap penguatan kurs rupiah.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan masih melemah akibat tekanan dolar AS, dan bergerak di kisaran Rp16.300 per dolar AS hingga Rp16.350 per dolar AS. (jea)