BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah ke level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (12/8/2025), imbas perpanjangan waktu kebijakan tarif dari AS terhadap Tiongkok.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah tipis 0,06% atau 9 poin menjadi Rp16.289 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.280 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,35% menjadi Rp16.331 per dolar AS. Hingga pukul 10:30 WIB, kurs rupiah terpantau masih melemah di kisaran Rp16.303 per dolar AS.
Pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen pelaku pasar terkait keputusan Presiden AS, Donald Trump, untuk memperpanjanga waktu pemberlakuan tarif impor dari AS terhadap Tiongkok selama 90 hari.
Pada Senin (11/8/2025), Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang gencatan perang tarif dengan Tiongkok selama 90 hari. Tanpa perpanjangan tersebut, produk-produk buatan China yang masuk ke AS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 24%, mulai Selasa (12/8/2025).
Para pejabat dari kedua negara sepakat memperpanjang waktu, setelah melakukan pembicaraan tingkat tinggi di Stockholm, Swedia, pada akhir Juli 2025.
Selama perpanjangan waktu tersebut, AS dan Tiongkok sepakat untuk menahan tarif tinggi, yang akan diterapkan jika kesepakatan perdagangan antarkedua negara tidak tercapai.
Saat ini, AS memberlakukan tarif 10% dari rencana kenaikan 34% untuk seluruh impor dari Tiongkok. Tarif awal 10% itu diberlakukan sejak awal April di bawah skema tarif “timbal balik,” sementara sisa kenaikannya masih akan dirundingkan.
Sebaliknya, Tiongkok juga mempertahankan tarif 10% dari rencana kenaikan 34% untuk seluruh barang AS yang diimpor, sementara sisa 24% masih dalam tahap negosiasi.
Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengarugi ssentimen pelaku pasar terhadap data inflasi AS yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan. Inflasi umum AS diperkirakan naik ke 2,8% dari 2,7% dan inflasi inti naik ke 3% dari 2,9%.
Untuk perdagangan har ini, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah di kisaran level Rp16.280 per dolar AS, hingga Rp16.310 per dolar AS. (jea)