BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (28/7/2025), imbas rencana perpanjangan waktu penerapan tarif AS-Tiongkok.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kus rupiah dibuka melemah tipis 0,06% atau 9 poin menjadi Rp16.329 per dolar AS dari posis sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,09% ke level Rp16.330 per dolar AS, dan selanjutnya terus tertekan di kisaran Rp16.334 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi seiring rencana perpanjangan waktu penerapakan kesepakatan tarif impor antara AS-Tiongkok karena belum rampungnya poin-poin perundingan kesepakatan perdagangan.
Kesepakatan tarif antara AS-Tiongkok akan jatuh tempo pada 1 Agustus 2025, dan kemungkinan akan diperpanjang hingga 3 bulan ke depan. Kedua negara dijadwalkan menggelar negosiasi di Stockholm (Swedia) pada Senin waktu setempat.
Hal itu, menimbulkan ketidakpastian di saat AS sudah mencapai kesepakatan tarif dengan beberapa mitra dagang utama, paling terbaru dengan Uni Eropa (UE) sebesar 15%.
Tekanan terhadap rupiah juga dipicu aksi investor yang mengabil sikap wait and see (menungu) terhadap hasil pertemuan Komite FOMC Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), pada 30-31 Juli 2025.
Berbeda dengan rupiah, sebagian besar mata uang Asia justru dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, antara lain Won Korea Selatan (+0,12%), Dolar Singapura (0,05%), Peso Filipina (0,04%), dan Yuan Tiongkok (+0,02%).
Sementara indeks dolar AS bergerak stagnan di kisaran 97,62, mencerminkan pelemahan tipis 0,02% pada awal perdagangan hari ini.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.330 per dolar AS hingga Rp16.350 per dolar AS.