BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin tertekan dan hampir mendekati Rp16.000 per dolar AS, pada perdagangan hari ini, Rabu (4/12/2024).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka turun 0,18% atau 28 poin menjadi Rp 15.974 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.946 per dolar AS.
Pelemahan rupiah dipicu sentimen negatif dari luar negeri seiring meningkatnya ekspetasi pelaku pasar terhadap kemungkinan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan.
Pada Selasa (3/12/2024), data FedWatch Tool CME menunjukkan peluang sekitar 72% bank sentral AS akan memangkas suku bunga The Fed atau FFR, dalam pertemuan pada 18 Desember 2024.
Hal itu, semakin meningkatkan keyakinan investor bahwa pidato dari Gubernur The Fed, Jerome Powell, pada Kamis (5/12/2024), akan mengisyaratkan pemangkasan suku bunga The Fed.
Hal itu, dipicu sejumlah indikator ekonomi AS yang terus membaik, terutama pasar tenaga kerja yang semakin meningkat, begitu pula Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan masih melemah dan bergerak di kisaran Rp15.950 per dolar AS hingga Rp15.975 per dolar AS.