BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat ditopang sentimen cadangan devisa Indonesia yang tinggi, yakni US$151,2 miliar pada Oktober 2024.
Berdasarka data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,67% atau 106 poin menjadi Rp15.634 per dolar AS dari posisi Rp15.740 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (7/11/2024).
Penguatan rupiah ditopang reaksi positif pelaku pasar seiring pengumuman Bank Indonesia (BI) mengenai posisi cadangan devisa per Oktober 2024, yang mencapai US$151,2 miliar atau tertiggi sepanjang sejarah.
Selain itu, pelaku pasar juga merespon keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada rapat Kamis (7/11/2024) waktu setempat atau Jumat (8/11/2024) dini hari WIB, yang memangkas suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50%-4,75%.
Pemangkasan suku bunga The Fed disepakati FOMC yang menilai inflasi sudah tak jauh dari target, yakni 2,4% menuju 2%. Selain itu, tekanan sektor tenaga kerja mulai mereda dengan tingkat pengangguran stabil di kisaran 4,1% pada Oktober 2024 atau sama seperti bulan sebelumnya.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga memastikan bahwa hasil Pemilu AS yang dimenangkan Donald Trump, tidak berpengaruh pada kebijakan Bank Sentral AS.
Pada perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan cenderung menguat terhadap dolar AS dan bergerak di kisaran Rp15.630 per dolar AS hingga Rp15.700 per dolar AS.