BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (21/8/2024), melemah tipis seiring sentimen pelaku pasar yang mengantisipasi keputusan Bank Idonesia (BI) terkait suku bunga acuan.
Rapat Dewan Gubernur BI diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate, sambil menunggu Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) merealisasikan penurunan suku bunga pada September 2024.
Berdasarkan data transaksi antarbank di Jakarta pada awal perdagangan hari ini, Rupiah melemah tipis 0,10% atau 15 poin menjadi Rp15.451 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.436 per dolar AS.
Pengamat menilai pelaku pasar melakukan profit taking sambil menantikan pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan, seiring indikasi Bank sentral AS akan menurunkan suku bunga The Fed pada September 2024.
BI diperkirakan akan melakukan hal yang sama, mengingat BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 275 basis poin dari 3,5 persen pada Agustus 2022 menjadi 6,25 persen saat ini.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan pinjaman dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga akan berimplikasi pada penguatan rupiah terhadap dolar AS. BI juga akan menetapkan suku bunga dasar atau BI-Rate untuk periode yang berakhir Agustus 2024.
Sementara itu, dolar AS mencapai titik terendah dalam tujuh bulan karena tren penurunan imbal hasil Treasury AS dan spekulasi dovish yang kuat terhadap The Fed.
Meskipun kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September 2024 telah berkurang, pasar masih mengharapkan pelonggaran secara keseluruhan sebesar hampir 100 basis poin pada akhir 2024.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp15.550 per dolar AS sampai dengan Rp15.350 per dolar AS.
No Comments