BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (17/6/2025), diprediksi berkonsolidasi di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,21% atau 34 poin menjadi Rp16.299 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.265 per dolar AS.
Sementara nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 0,14% menjadi Rp16.287 per dolar AS, dan selanjutnya menyentuh level Rp16.300 per dolar AS.
Hingga pukul 10:30 WIB, tekanan terhadap nilai tukar rupiah perlahan berkurang, dan terpantau berada di level Rp16.265 per dolar AS.
Pelemahan rupiah hari ini mengikuti mata uang Asia yang mayoritas melemah terhadap dolar AS, antara lain Won Korea Selatan (-0,31%), Peso Filipina (-0,17%), Dolar Singapura (-0,15%), Yen Jepang (-0,08%), dan Dolar Taiwan (-0,03%).
Sedangkan mata uang ASia yang menguat terhadap dolar AS, antara lain Ringgit Malaysia (+0,04%), Bath Thailand (+0,04%), dan Yuan Offshore (+0,01%).
Pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang menyerukan evakuasi warga dari Teheran pada Senin (16/6/2025) malam waktu setempat, telah memicu spekulasi tentang potensi makin memanasnya serangan udara antara Israel dan Iran. Hal itu, membuat indeks dolar AS kembali melonjak, begitu juga harga minyak dunia.
Meski demikian, laporan Reuters yang mengutip pernyataan sejumlah pejabat Timur Tengah dan Eropa, mengenai keinginan Iran untuk meredam serangan udara dan mempertimbangkan kesepakatan gencatan senjata, membuat gejolak nilai tukar dan harga minyak mulai mereda.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah, dan bergerak di kisaran level Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.300 per dolar AS.
Pelaku pasar tetap mencermati perkembangan konflik di Timur Tengah antara Israel dan Iran, yang diperkirakan akan mengganggu pasokan minyak dunia jika terus berlangsung dan meningkat ke skala yang lebih besar. (jea)