BRIEF.ID – Nilai Tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (2/12/2024), namun diprediksi menguat menjelang rilis data inflasi November 2024.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka turun 0,13% atau 20 poin menjadi Rp15.868 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.848 per dolar AS.
Meski demikian, nilai tukar rupiah perlahan bergerak menguat seiring sentimen investor terhadap rilis data inflasi November 2024, yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.
Hingga pukul 9:30 WIB, kurs rupiah terpantau berada di kisaran Rp15.851 per dolar AS, hanya berbeda 3 poin dibandingkan posisi rupiah pada penutupan perdagangan pekan lalu di level Rp15.848 per dolar AS.
Pengamat memperkirakan kurs rupiah menguat seiring ekspetasi pelaku pasar terhadap inflasi Indonesia di November 2024 yang diperkirakan tetap terjaga sesuai target. Adapun perkiraan inflasi Indonesia pada November 2024 sebesar 0,30% secara month on month (mom).
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak menguat di kisaran Rp15.830 per dolar AS hingga Rp15.890 per dolar AS.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah pada pekan lalu ditutup menguat 0,18% terhadap dolar AS, mencapai Rp15.847 per dolar AS. Namun, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,34% dalam sepekan, meskipun pada akhir pekan naik 0,05% menjadi Rp15.856 per dolar AS. (jea)