BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah masih betah di level Rp16.700 per dolar Amerika Serikat (AS), meski sempat dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (6/11/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,11% atau 18 poin menjadi Rp16.699 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.717 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,06% menjadi Rp16.695 per dolar AS. Meski demikian, penguatan rupiah perlahan mulai terkikis dan kembali menyentuh level Rp16.700 pada pukul 11:00 WIB.
Penguatan rupiah pada awal perdagangan hari ini dipicu melemahnya dolar AS seiring proses gugatan Kebijakan Tarif Impor Presiden Donald Trump, yang kini ditangani Mahkaman Agung.
Pada hari ini, Mahkamah Agung AS akan melakukan sidang untuk membuat putusan terkait gugatan terhadap kebijakan tarif tersebut. Sejumlah ahli meyakini Mahkamah Agung AS akan mencabut kebijakan tarif impor yang dianggap meerugikan perekonomian AS.
Harapan tersebut membuat investor berspekulasi dan kembali masuk ke aset-aset berisiko, seperti pasar saham. Pada penutupan perdagangan Rabu (5/11/2025), Indeks S&P 500 menguat 0,37%, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,48%, dan Nasdaq Composite melonjak 0,65%.
Sebaliknya, keyakinan investor terhadap peluang ditolaknya kebijakan tarif impor Presiden Trump, memicu pengalihan dana dari dolar AS dan US Treasury.
Pada penutupan perdagangan Rabu (5/11/2025), indeks dolar AS melemah tipis 0,06% di level 100,16. Pada perdagangan Kamis (6/11/2025) pagi, indeks dolar AS terpantau terkoreksi 0,12% ke level 100,4.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi bergerak konsolidatif di kisaran level Rp16.680 per dolar AS hingga level Rp16.720 per dolar AS. (jea)


