BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah bertahan di level Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (AS), saat tren pelemahan mata uang terkuat dunia itu terus berlanjut.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (20/10/2025), kurs rupiah terpantau menguat 0,10% atau 17 poin menjadi Rp16.573 per dolar AS, dibandingkan level sebelumnya Rp16.590 per dolar AS.
Hingga pukul 11:15 WIB, nilai tukar rupiah terpantau masih bergerak di zona hijau, namun penguatannya menipis ke level Rp15.584 per dolar AS.
Sementara indeks dolar AS terpangkas sebesar 0,82%.
Penguatan rupiah sejalan dengan mata uang Asia lainnya, yang dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, seperti Dolar Singapura (+0,09), rupee India (+0,06%), Won Korea Selatan (+0,04%), Baht Thailand (+0,03%), dan Yuan Tiongkok (+0,02%).
Pelemahan dolar AS dipicu sentimen perang dagang AS-Tiongkok. Meskipun kedua negara mulai melunak, investor masih menantikan kelanjutan perundingan perdagangan terkait tarif impor.
Pada pekan ini, delegasi dari kedua negara adi kuasa tersebut, dijadwalkan kembali melakukan perundingan perdagangan. Delegasi AS akan dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, sementara rombongan China di bawah komando Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Presiden AS, Donald Trump, optimistis perundingan perdagangan kedua negara kali ini, akan membuahkan kesepakatan, yang dapat menghindarkan pemberlakuan tarif impor tinggi, yang dapat memicu perang dagang.
Terkait dengan itu, pelaku pasar cenderung menghindar dari ase berisiko seperti dolar AS, dan lebih memilih mengalihkan modal ke emas atau logam mulia, yang dinilai sebagai aset safe haven (paling aman).
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi menguat terbatas dan bergerak di kisaran level Rp16.500 per dolar AS hingga Rp16.610 per dolar AS. (jea)