BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah bergerak stagnan menjelang pengumuan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada hari ini, Rabu (19/11/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, nilai tukar rupiah dibuka bergerak stagnan 0% atau nol poin di Rp16.751 per dolar Amerika Serikat (AS), ataun sama dengan posisi pada hari sebelumnya, Selasa (18/11/2025).
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah hanya terkoreksi tipis 0,03% menjadi Rp 16.740 per dolar AS. Pergerakan rupiah cenderung konsolidatif, dan hingga pukul 10:30 WIB terpantau berada di level Rp16.742 per dolar AS.
Pergerakan rupiah yang cenderung melemah juga mengikuti mayoritas mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS, antarav lain Won Korea Selatan (-0,16%), Dolar Hong Kong (-0,09%), Dolar Singapura (-0,05%), dan Yuan offshore (-0,04%).
Pergerakan rupiah yang cenderung stagnan dipicu sikap investor yang menerapkan mode wait and see atau menunggu hasil RDG-BI, terutama terkait kebijakan suku bunga acuan atau BI-Rate.
RDG-BI yang berlangsung selama dua hari, yakni 18-19 November 2025, diprediksi akan memutuskan menahan BI-Rate di kisaran 4,75%, untuk mengendalikan nilai tukar rupiah yang terus melemah.
Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah juga terbeban arus modal keluar (capital inflow), dan terbatasnya arus modal masuk (capital outflow) investor asing, meskipun pemerintah sedang menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN).
Minat investor asing terhadap lelang SUN terpantau menurun. Total penawaran yang masuk dalam lelang tersebut adalah Rp 78,9 triliun, lebih rendah daripada lelang SUN sebelumnya yang mencapai Rp 87,49 triliun.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak konsolidatif dengan kecenderungan melemah tipis, di kisaran level Rp16.700 per dolar AS hingga Rp16.750 per dolar AS. (jea)


