BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (28/2/2025), anjlok hingga mendekati level krusial Rp16.600 per dolar AS.
Seperti dilansir Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot hari ini dibuka melemah 0,46% di level Rp16.525 per dolar AS, yang merupakan level terendah sejak masa pandemi Covid-19 di April 2020.
Hingga pukul 10:30 WIB, nilai tukar rupiah terpantau terus melemah dan menyentuh level Rp15.555 per dolar AS, bahkan terus tertekan ke level Rp15.560 per dolar AS.
Pelemahan rupiah yang menyentuh level terendah sejak masa pandemi Covid-19 di April 2020, dipicu kenaikan indeks dolar AS.
Investor ramai memborong dolar AS, setelah Presiden AS, Donald Trump, memastikan akan tetap memberlakukan kenaikan tarif barang impor sebesar 25% kepada Kanada dan Meksiko. Selain itu, bakal ada tambahan tarif 10% bagi barang impor dari Tiongkok.
Hal itu, membuat indeks dolar AS melonjak 0,83% ke 107,295. Dalam sepekan terakhir, indeks dolar AS yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia, telah melonjak 0,87%.
Rupiah terpantau menjadi mata uang Asia urutan ketiga yang paling tertekan dolar AS pada perdagangan hari ini, setelah Won Korea Selatan yang anjlok 0,8% dan Ringgit Malaysia 0,65%.
Secara teknikal, rupiah telah menembus dua level support terkuat di level Rp16.550 per dolar AS sebagai support terkuat. Selanjutnya level support krusial bagi rupiah adalah RTp16.600, yang akan mendorong Bank Indonesia melakukan intervensi untuk mengendalikan tekanan terhadap rupiah.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan masih melemah dan bergerak di kisaran Rp16.500 per dolar AS hingga Rp15.580 per dolar AS.