BRIEF.ID – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi kunci untuk mendorong transformasi digital Indonesia. AI selain sebagai alat teknologi, juga menjadi pilar penting dalam strategi pembangunan ekonomi Indonesia.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong penerapan AI di semua sektor karena dampaknya luar biasa.
Tidak hanya dari segi peningkatan efisiensi dan produktivitas. Memang itu adalah hal utama competitiveness,” kata Rosan pada Indonesia AI Day for Mining Industry bertema “Navigating the Future of Indonesia’s Mining Industry,” di Jakarta, Kamis (24/5/2025).
Pada acara AI Day for Mining Industry yang diselenggarakan Indosat, Rosan secara khusus menyampaikan apresiasi atas inisiatif sektor swasta dalam mendorong adopsi AI, khususnya di industri pertambangan. Ia menyatakan, pemerintah mendukung penuh inisiatif-inisiatif yang dipimpin sektor swasta dalam menerapkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan output di sektor-sektor kunci.
Rosan mengatakan AI akan membuat Indonesia bersaing dengan banyak negara. Bahkan, Indonesia bisa menjadi lebih baik dari negara-negara lain. AI, lanjutnya, kini menjadi kebutuhan strategis untuk meningkatkan daya saing, khususnya di sektor pertambangan, serta mendorong transisi energi ramah lingkungan. Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan penggunaan AI dan mendorong SDM, menyangkut semua stakeholders.
Menurutnya, AI berbeda dengan mining yang bisa bergantung pada harga dan industri itu sendiri. Teknologi AI bisa dikontrol dan ditentukan berdasarkan produktivitas, efisiensi, dan keuntungan yang diambil.
“Penggunaan AI di bawah kontrol kita itu sangat bisa menentukan. Kita bisa menganalisa dan memanfaatkannya untuk menentukan bottom line, profit and loss. Itu dari satu sisi. Jadi AI ini memang akan memainkan peran yang sangat penting,” jelasnya.
Rosan menambahkan pengembangan AI harus diikuti dengan peningkatan peranan dari sumber daya manusia Indonesia. Harus ada re-scalling dan upscalling dari sisi manusia untuk bisa mengoptimalkan penggunaan AI.
“Itu suatu tantangan karena kalau tidak penggunaan AI ini tidak optimal, AI-nya infrastrukturnya sudah baik, misalnya Indosat sudah bangun infrastrukturnya untuk AI ini tetapi kalau penggunaan manusianya atau SDM-nya ini tidak maksimal, tidak optimal, hasilnya pun outcome-nya tidak akan optimal juga,” ucap Rosan.
“Jadi ini hal yang juga harus kita apa harus kita lihat secara benar adalah bagaimana sumber daya manusia kita ini juga bisa tumbuh dan berkembang bersamaan dengan penggunaan AI ini yang makin makin besar ke depannya,” dia menjelaskan.
AI bakal menjadi tulang punggung kemajuan ekonomi dunia di masa depan. Selain juga akan ada dalam kehidupan sehari-hari manusia. Terkait pertambangan, AI bisa meningkatkan banyak hal positif. Termasuk terhubung dengan energi terbarukan.
“Karena AI tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan renewable energy sehingga ini juga meningkatkan taraf hidup ini meningkatkan kualitas hidup dari kita semua terutama dari bangsa Indonesia ini,” kata dia. (nov)