BRIEF.ID – Google kembali digugat atas penggunaan konten berita dalam fitur kecerdasan buatan (AI) miliknya. Kali ini, gugatan datang dari Penske Media Corporation (PMC), penerbit Rolling Stone, Billboard, Variety, Hollywood Reporter, Deadline, Vibe, hingga Artforum. PMC menuduh Google secara ilegal memanfaatkan konten mereka untuk membangun fitur Ringkasan AI yang justru merugikan bisnis media.
Diberitakan Kantor Berita Antara yang mengutip TechCrunch, Minggu (14/9), gugatan ini merupakan yang pertama kali diajukan PMC terhadap Google dan induk perusahaannya, Alphabet. Meski begitu, langkah serupa sudah ditempuh sejumlah penerbit dan penulis lain yang juga mempermasalahkan pelanggaran hak cipta dalam penggunaan konten oleh fitur AI Overviews.
CEO PMC, Jay Penske, menegaskan pihaknya memiliki kewajiban untuk melindungi karya jurnalis serta integritas jurnalisme digital. “Sebagai penerbit global terkemuka, kami harus memperjuangkan masa depan media digital dan menjaga kepercayaan publik terhadap jurnalisme. Semua itu kini terancam oleh praktik Google,” ujarnya.
Gugatan ini juga menyinggung praktik monopoli Google. PMC menuduh perusahaan mesin pencari tersebut memaksa penerbit untuk mengizinkan penggunaan ulang konten mereka dalam Ringkasan AI serta melatih model AI Google. Padahal, menurut PMC, persetujuan awal hanya sebatas pertukaran akses konten dengan lalu lintas kunjungan ke situs mereka. Namun, belakangan Google disebut mengaitkan kesepakatan itu dengan kewajiban lain yang tidak pernah disetujui penerbit.
Di sisi lain, Google membantah tuduhan tersebut. Juru bicara perusahaan, Jose Castaneda, menyatakan bahwa fitur Ringkasan AI justru memberikan manfaat dengan membuat pencarian lebih berguna sekaligus membuka peluang baru bagi penerbit untuk ditemukan. “Setiap hari, Google mengirimkan miliaran klik ke situs di seluruh dunia. AI Overviews bahkan meningkatkan lalu lintas ke lebih banyak situs,” kata Castaneda, sembari menegaskan Google akan melawan gugatan yang dinilai tidak berdasar itu.
PMC juga menyoroti dampak langsung fitur Ringkasan AI terhadap bisnis media. Mereka menyebut lalu lintas dari pencarian Google justru menurun sejak fitur ini diluncurkan, yang berimbas pada menurunnya pendapatan iklan. Menurut PMC, kondisi itu dapat menjadi “bencana besar” bagi penerbit yang keberadaannya sangat bergantung pada eksposur di mesin pencari.
Gugatan terhadap Google bukan hanya terjadi di Amerika Serikat. Di Eropa, perusahaan raksasa teknologi tersebut juga menghadapi tuntutan antimonopoli terkait layanan serupa. Sementara di AS, meski Google baru-baru ini lolos dari sanksi pemecahan bisnis usai hakim federal memutuskan mereka terbukti mempertahankan monopoli dalam pencarian daring, sorotan kini beralih pada persaingan di ranah kecerdasan buatan. (ano)