BRIEF.ID – Indeks di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (18/9/2025), yang ditandai tiga indeks utama mencapai level intraday tertinggi baru.
Small caps membukukan kenaikan terbesar, seiring sinyal The Fed yang memulai jalur pelonggaran suku bunga, menyegarkan kembali investor, dan meningkatkan harapan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil cenderung diuntungkan suku bunga yang lebih rendah karena lebih bergantung pada pendanaan eksternal untuk operasional dan ekspansi. Selain itu, mereka lebih terhubung dengan siklus ekonomi dibandingkan saham Big Tech yang mengikuti tren AI.
Indeks di bursa Eropa ditutup menguat, pada Kamis (18/9/2025). Investor mencerna kebijakan moneter The Fed dan Bank of England (BoE). Seperti diperkirakan Bank of England memutuskan mempertahankan suku bunga acuan pada level 4%, di tengah inflasi yang sulit diatasi dan prospek pertumbuhan dan pasar tenaga kerja yang tidak menentu.
Laporan Phintraco Sekuritas, pada Jumat (19/9/2025 menyebutkan bahwa BOE juga menyatakan tetap fokus untuk menekan tekanan inflasi yang ada atau yang muncul secara terus-menerus, untuk mengembalikan inflasi secara berkelanjutan ke target 2% YoY dalam jangka menengah. Hingga Agustus 2025, inflasi Inggris tercatat sebesar 3,8% YoY.
Dilaporkan bahwa US 10-year Bond Yield naik 3 bps ke level 4,11%, akibat kekhawatiran akan pasar tenaga kerja AS. Harga emas spot turun 0,4% di level US$ 3.643/troy oz, pada Kamis (18/9/2025) akibat profit taking. Harga minyak mentah melemah karena kekhawatiran akan ekonomi AS. (nov)