BRIEF.ID – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC), Arsjad Rasjid mengungkapkan, lima prioritas utama yang diusung Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Keketuaan Indonesia tahun 2023 mengusung tema “ASEAN Centrality: Innovating toward Greater Inclusivity.”
“Salah satu tujuan ASEAN adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya di kawasan. Untuk mencapai sasaran ini, kami telah mengidentifikasi lima prioritas utama yang harus kami atasi bersama,” kata Arsjad pada serah terima Keketuaan ABAC dari Kamboja ke Indonesia di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (30/1/2023).
Hadir pada kesempatan itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, Duta Besar Jepang untuk ASEAN Kiya Masahiko, Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ABAC 2023 Arsjad Rasjid, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Djatmiko Bris Witjaksono, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Bernardino M. Vega, jajaran pengurus Kadin Indonesia, perwakilan negara-negara sahabat, dan perwakilan pengusaha negara-negara ASEAN.
Ia mengungkapkan, lima prioritas utama yang telah diidentifikasi ABAC, pertama adalah proliferasi, adopsi transformasi digital, dan inklusi digital yang sangat penting dalam mencapai efisiensi dan kesetaraan bagi semua penduduk dan komunitas di dalamnya melalui pemanfaatan teknologi.
“Kedua, praktik pembangunan berkelanjutan untuk pelestarian, keamanan serta kesehatan kawasan dan planet secara umum,” jelas dia.
Ketiga, sejalan dengan prioritas ASEAN tahun 2023, untuk mempersiapkan tantangan krisis di masa depan, melalui ketahanan pangan.
Keempat ketahanan kesehatan. Pandemi Covid-19 telah memperjelas kebutuhan yang memperkuat sistem dan infrastruktur kesehatan di kawasan Asia Tenggara.
Kelima, ABAC Indonesia akan melanjutkan upaya fasilitasi perdagangan sebagai prioritas tambahan kepemimpinan tahun ini. Hal ini sangat penting karena ASEAN sedang dalam fase pemulihan ekonomi dan bisnis pascapandemi Covid-19.
“Untuk menjawab lima isu prioritas ini, rekomendasi kebijakan dari sektor swasta akan difokuskan pada tiga pilar utama, yang didasarkan pada master plan konektivitas ASEAN, yaitu logistik dan infrastruktur, regulasi, dan sumber daya manusia,” jelas Arsjad.
Disebutkan, sebagai Ketua ABAC, Indonesia akan menghadirkan babak baru untuk memajukan negara-negara di kawasan ASEAN.
“Visi Indonesia dalam keketuaan ASEAN adalah memperkuat konektivitas atau hubungan antar negara, di wilayah Asia Tenggara melalui peran krusial kelompok bisnis atau swasta,” jelas dia.
No Comments