BRIEF.ID – Reli penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (16/9/2025), diperkirakan berlanjut seiring meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Menurut laporan Phintraco Sekuritas, IHSG diperkirakan akan bergerak pada resistance 8.020, pivot 7.950, dan support 7.850. Adapun saham-saham yang direkomendasikan di antaranya, TLKM, PWON, BSDE, CTRA, dan DEWA.
Pada perdagangan Senin (15/9/2025), IHSG ditutup menguat di level 7.937, 12 atau naik 1,06%), di tengah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan harapan membaiknya ekonomi domestik.
Selain itu, adanya paket stimulus ekonomi 8 Program Akselerasi 2025 dengan total anggaran senilai Rp 16.23 triliun, diperkirakan akan diapresiasi oleh pasar dalam jangka pendek.
Sedangkan dalam jangka menengah dan panjang, akan tergantung pada keberhasilan dan keefektifan implementasinya sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dari pasar global, Selasa (16/9/2025) dilaporkan bahwa investor akan mencermati data tingkat pengangguran di Inggris bulan Juli 2025 yang diperkirakan stabil di level 4,7%.
Pemerintah Jerman akan merilis data ZEW Economic Sentiment Index bulan September 2025 yang diperkirakan turun di level 25 dari 34,7 di Agustus 2025, yang juga mengalami penurunan akibat kekecewaan terhadap trade-deal Uni Eropa-AS.
Sementara itu dari AS, investor akan mencermati data penjualan ritel bulan Agustus 2025 yang diperkirakan melambat menjadi 0,3% MoM dari 0.5% MoM.
Secara teknikal, histogram negatif MACD mulai mengecil yang menandakan mulai terjadinya pelemahan tekanan jual. Stochastic RSI mengalami reversal dari area oversold.
Volume beli mengalami kenaikan dan IHSG bertahan di atas level MA20. Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menguji level 7.970-8.020. (nov)


