BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia menghadapi tantangan berat dalam 5 tahun terakhir, mulai dari krisis kesehatan global, geopolitik global, fluktuasi harga minyak dan pangan, serta masalah lingkungan seperti gelombang panas dan fenomena iklim El Nino.
Ia mengatakan, di tengah kemelut yang dihadapi, Indonesia berhasil mengendalikan inflasi, yang tercatat pada Juni 2024 sebesar 2,5% dan pertumbuhan ekonomi 5,11% pada Kuartal I-2024.
“Kita patut bersyukur bahwa negara kita mampu bertahan dari hambatan-hambatan, tantangan-tantangan yang ada dan ekonomi kita masih tumbuh 5,11% di kuartal pertama tahun 2024,” kata Presiden pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Presiden mengatakan, menghadapi masa yang sangat sulit, peringkat daya saing Indonesia naik di angka 27 di antara negara-negara yang lain, dan ini menjadi kenaikan yang tertinggi. Presiden pun menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam pemerintahan, khususnya di tingkat daerah, untuk menghadapi persaingan antarnegara yang makin ketat.
“Negara cepat yang akan mengalahkan negara lambat dan kita ingin menjadi negara cepat itu dalam pelayanan publik, dalam mobilitas barang dan orang, kita inginkan itu,” jelas Presiden.
Presiden secara khusus mengajak para kepala daerah untuk mengembangkan potensi lokal, mulai dari pangan, energi, industri, teknologi, hingga pariwisata. Presiden memberi contoh Butan dan Maldives sebagai negara yang berhasil menarik wisatawan berkualitas tanpa mengorbankan kelestarian alam dan kearifan lokal, serta di Afrika dengan wisata alam liarnya yang menawarkan pengalaman safari autentik.
“Kita ini punya semuanya, punya komodo, di Banyuwangi ada melihat banteng, ada badak, ada orangutan, gimana mengemas ini, daerah bisa mengemas ini menjadi sebuah pendapatan, penerimaan bagi daerah. Di Afrika ini bisa menghasilkan 196 triliun per tahun mengurus masalah itu,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Presiden mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah dalam mengatasi inflasi. Di sisi lain, ia mengingatkan pentingnya penggunaan produk dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Mengumpulkan anggarannya itu sangat sulit, jadi gunakan seratus persen untuk pengadaan barang dan jasa itu produk-produk dalam negeri,” tegasnya.
Hadir pada kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Ketua Umum APKASI Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
No Comments