Purnomo Yusgiantoro: Perlu Komitmen Kuat Turunkan Emisi Karbon

BRIEF.ID – Pendiri Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Purnomo Yusgiantoro mengatakan,  diperlukan komitmen kuat negara-negara maju dan berkembang untuk menurunkan emisi karbon serta mengurangi risiko perubahan iklim.

“Diperlukan komitmen  negara maju dan negara berkembang untuk menurunkan emisi. Semua pihak juga harus terlibat dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca,” kata Purnomo pada  The Ensight “Transisi Energi di Sektor Manufaktur” yang diselenggarakan di Kantor PYC, Jalan  Wijaya IX No 12 Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kabinet  Indonesia Bersatu (KIB) itu, mengungkapkan bahwa transisi energi di sektor manufaktur dapat dilihat dari sisi peluang maupun kendala.

“Di satu sisi, sektor energi memberikan lonjakan pada pertumbuhan ekonomi. Namun, di sisi lain energi yang saat ini dipakai masih banyak dari energi fosil,” jelas Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Disebutkan, dalam upaya mencapai  transisi energi diperlukan  kolaborasi triple helix,  yaitu pemerintah, industri, dan akademisi.

Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang iklim bumi,  yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil.

Gas yang dilepaskan  akan menangkap panas di atmosfer dan menyebabkan peningkatan suhu global, yang menghasilkan berbagai dampak negatif pada kesehatan manusia, lingkungan, dan ekonomi.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Krisis Kemanusiaan Memburuk, Korban Kelaparan di Gaza Capai 266 Jiwa Sejak Blokade Zionis Israel

BRIEF.ID — Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk...

OJK Sebut Laporan Scam di Indonesia Lebih Tinggi Dibandingkan Negara Tetangga

BRIEF.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rata-rata laporan...

Kasus Kemsos, KPK Cegah Empat Orang ke Luar Negeri

BRIEF.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah empat orang...

OJK: Laporan Scam di Indonesia Capai 800 per Hari, Tertinggi Dibandingkan Singapura dan Hong Kong

BRIEF.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan laporan scam...