BRIEF.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh elemen bangsa menjaga kondusivitas keamanan, ketenangan, dan kedamaian pada bulan Ramadan.
Ajakan itu disampaikan menanggapi demo mahasiswa di berbagai daerah menyusul disahkannya Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR RI bersama Pemerintah.
“UU TNI baru disahkan dan penomorannya pun baru selesai. Jadi tolong baca dulu secara baik-baik isinya. Apakah isinya itu ada yang tidak sesuai? Apakah isinya itu ada yang mencurigakan? Apakah isinya itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan?” kata Puan saat memberikan keterangan pers usai menutup Rapat Paripurna DPR RI Ke-16 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Puan menyesalkan aksi yang digelar sejumlah elemen mahasiswa dan kelompok masyarakat di berbagai daerah seperti Surabaya, Blitar, dan Malang yang menolak kebijakan tersebut. Bahkan, judicial review atas undang-undang ini telah diajukan oleh beberapa pihak ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Puan mengatakan, jika setelah mempelajari UU TNI masyarakat merasa ada yang tidak sesuai dengan harapan, silakan melakukan tindakan protes. Namun, ia menekankan pentingnya untuk membaca dan memahami seluruh isi UU TNI terlebih dulu sebelum mengeluarkan kritik.
“Jadi kalau memang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan apa yang sudah diputuskan itu memang tidak sesuai yang diharapkan, barulah melakukan tindakan-tindakan yang memang harus diprotes. Namun kalau kemudian belum baca, tolong baca dulu,” lanjutnya.
Puan juga mengingatkan pentingnya saling menghormati dalam menyampaikan aspirasi. Ia berharap semua pihak menahan diri dan menghindari provokasi atau tindakan kekerasan dalam setiap unjuk rasa yang digelar.
“Jadi, tolong ya kita sama-sama menahan diri dan tolong baca, kan sudah ada di website DPR, dan sudah bisa dibaca publik. Sudah ada, memang sempat ada masalah tapi sudah. Coba tolong baca,” tandasnya. (nov)