Produsen Mobil Renault dan VinFast Segera Realisasi Investasi di Indonesia

BRIEF.ID – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, perusahaan mobil asal Prancis,  Renault dan produsen mobil Vietnam, VinFast siap berinvestasi di Indonesia.

Saat ini, Menperin telah melakukan pembicaraan serius dengan kedua perusahaan yang  berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengembangan  ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Tanah Air.

“Sekarang sedang mencari lahan untuk VinFast,  juga dari Eropa, produsen mobil Prancis, ada Renault. Renault juga kita sudah ketemu dan mereka sudah siap untuk berinvestasi EV di Indonesia,” kata Agus di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Mobil listrik yang sudah dipasarkan oleh Renault di Eropa adalah Megane E-Tech seharga € 34.495 euro atau setara Rp 589,98 juta. Kemudian, ada Zoe seharga €31.195 euro atau Rp 533,54 juta dan Scenic senilai € 40.995  atau sekitar Rp701,16 juta.

Sementara itu, VinFast secara bertahap bakal berinvestasi senilai Rp18,7 triliun di RI, yang diawali pembangunan pabrik berkapasitas tahunan 50.000 unit kendaraan listrik.

Ia mengatakan,  sudah menyiapkan insentif yang dibutuhkan agar kedua perusahaan itu bisa masuk ke pasar domestik.

“Mereka minta agar bisa memasukkan beberapa produk jenis yang sama, tapi mereka diberikan kesempatan untuk tes pasar. Jadi, insentif sudah nggak ada lagi yang mereka minta, karena yang diminta sudah ada semua di kebijakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menperin juga menyampaikan pemerintah telah menyiapkan insentif bagi para investor yang mau membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

Indonesia, lanjutnya, telah memiliki empat pabrik mobil listrik yakni, milik Wuling, DFSK, Hyundai, dan Chery, namun kapasitas produksi dari keempat pabrik itu masih rendah.

Menurutnya, pembangunan pabrik mobil listrik di dalam negeri dibutuhkan untuk mencapai target serapan pasar kendaraan, serta agar Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.

Selain itu, industri otomotif di dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi 9 juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga, serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik.

Target itu diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 21,65 juta barel atau setara pengurangan emisi Co2 sebanyak 7,9 juta ton secara total.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Bidik Kepemilikan Mayoritas, Danantara Gabung Konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt

BRIEF.ID - Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan...

Rosan Sebut Presiden Setuju LG Energy Solution Diganti Huayou Cobalt

BRIEF.ID - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa...

BEI Gandeng Perusahaan Besar Kaji Potensi IPO di Pasar Modal

BRIEF.ID – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng para...

Transjabodetabek Blok M-PIK 2 Resmi Beroperasi

BRIEF.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan beroperasinya...