BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilai bekerja fokus dan tepat sasaran dalam meningkatkan produktivitas beras dan jagung nasional.
“Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya, semua fokus,” tutur Prabowo saat memimpin sidang paripurna Kabinet Merah Putih di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Ia mengatakan, salah satu kunci keberhasilan menghadapi kekeringan adalah pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia. Indonesia memiliki banyak sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
“Di Jawa Timur ada Kali Brantas. Di Jawa Tengah ada Bengawan Solo. Di Jawa Barat, ada Sungai Citarum. Di Jambi, di Riau, di Sumatera Selatan, dan di Kalimantan,” kata Presiden Prabowo.
Ia mengatakan kunci utama pengairan sungai adalah pengadaan pompa air. Pemerintah mengadakan puluhan ribu pompa air untuk mengalirkan air dari sungai-sungai besar di berbagai daerah.
“Yang besar kuncinya adalah pompa. Waktu itu kita cari uang untuk 80 ribu pompa. Yang harus kita adakan sebelum musim panas,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi Indonesia pada Januari-Juni 2025 mencapai 32,57 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat 3,27 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Jika dikonversikan, produksi beras pada Semester I – 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton, naik 1,89 juta ton dari tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, produksi beras Indonesia untuk musim tanam 2024/2025 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton, menjadikannya tertinggi di Asia Tenggara.
Produksi jagung juga mengalami lonjakan signifikan. Pada Triwulan I – 2025, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% mencapai 4,73 juta ton, meningkat 48,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, produksi jagung Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 16,7 juta ton, melebihi kebutuhan nasional yang sekitar 13 juta ton. (nov)