BRIEF.ID – Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa menyatakan keinginannya mengubah hubungan dengan Turki menjadi kemitraan strategis.
“Kami menegaskan transformasi hubungan kami dengan Turkiye menjadi kemitraan strategis yang mendalam di semua bidang,” kata Al-Sharaa dikutip dari Anadolu, Jumat (7/2/2025).
Dia mengatakan bahwa tahap selanjutnya akan difokuskan pada “peningkatan pertukaran perdagangan dan investasi bersama, khususnya dalam proyek pembangunan kembali infrastruktur, yang bertujuan untuk mencapai pemulihan ekonomi dan mendukung masa depan yang lebih baik bagi kedua negara.”
Al-Sharaa juga mengundang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengunjungi Suriah “sesegera mungkin.”
“Kami menghargai Presiden Recep Tayyip Erdogan atas komitmen dan upaya kuatnya dalam mendorong kerja sama guna memastikan keberhasilan fase transisi, serta menghadirkan keamanan dan stabilitas di kawasan,” kata Al-Sharaa.
Dia juga menegaskan bahwa “revolusi Suriah dan keterlibatan Turkiye di dalamnya—meski menghadapi situasi yang penuh tantangan bagi otoritas dan rakyat Turkiye—telah memperkuat hubungan bilateral.”
“Dukungan berkelanjutan Turkiye tetap nyata melalui upaya berkelanjutannya untuk memastikan keberhasilan kepemimpinan Suriah saat ini baik secara politik maupun ekonomi sambil menjaga kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah,” ungkap al-Sharaa.
Al-Sharaa, pemimpin kelompok anti-rezim yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad di Suriah, dilantik sebagai presiden Suriah pada minggu lalu.
Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember 2024, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963. (nov)