BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto mengangkat Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), menggantikan Muliaman Hadad yang sebelumnya menempati posisi itu.
Rosan tidak membantah ketika dikonfirmasi mengenai pengangkatannya sebagai orang nomor satu Danantara. “Amien,” kata dia saat dihubungi Brief.id di Jakarta, Minggu (23/2/2025).
Disebut-sebut, pengangkatan Rosan sebagai CEO adalah bagian dari restrukturisasi manajemen Danantara yang dilakukan Presiden Prabowo. Rencananya, Presiden Prabowo akan meluncurkan Danantara sekaligus mengumumkan kepemimpinan Rosan atas Danantara, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (24/2/2025).
Sebelum memimpin Danantara, Rosan memiliki rekam jejak yang baik di sektor bisnis, diplomasi, dan pemerintahan. Ia pernah menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, periode 2015-2021. Ia dikenal sebagai pendiri Recapital Group, sebuah perusahaan investasi terkemuka di Indonesia bergerak di sektor keuangan, properti, dan sumber daya alam.
Pada tahun 2021, Presiden saat itu, Joko Widodo mengangkat Rosan sebagai Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat (AS). Jabatan itu diembannya hingga tahun 2023. Setelah itu, ia dipercayakan sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2023, dan selanjutnya Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, pada tahun 2024. Pengalaman yang mumpuni di dunia bisnis, diplomasi, dan pemerintahan diharapkan dapat membawa Danantara menjadi salah satu lembaga investasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Era Baru Pengelolaan Investasi
Pengangkatan Rosan sebagai orang nomor satu Danantara akan menandai era baru transformasi pengelolaan investasi strategis negara sebagai bagian dari komitmen pemerintah mewujudkan visi besar Astacita, yang bertujuan membawa perekonomian Indonesia ke tingkat lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif.
Selain Rosan, Presiden Prabowo juga menunjuk Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara. Pandu, yang dikenal sebagai pengusaha, investor, dan Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
BPI Danantara, yang beroperasi sebagai pengelola dana kekayaan negara, memiliki aset awal sekitar US$ 600 miliar dan berfungsi menyerupai Temasek Holdings di Singapura. Beberapa BUMN papan atas Indonesia, seperti PT Bank Mandiri Tbk (Persero), PT BRI Tbk (Persero), PT BNI Tbk (Persero), PT Telkom Tbk (Persero), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan MIND ID disebut-sebut termasuk dalam portofolio Danantara.
Sementara itu, Dony Oskaria, yang kini menjabat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengemban tugas sebagai Chief Operating Officer (COO) di BPI Danantara. Posisi COO bertanggung jawab atas pengelolaan Holding Operasional BUMN.
Dony memiliki rekam jejak yang luas di sektor aviasi dan pariwisata. Ia pernah menjabat Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia.
Struktur baru BPI Danantara diyakini akan memperkuat peran institusi itu dalam mendukung pembiayaan pembangunan Indonesia dan meningkatkan daya saing BUMN di kancah global. (Novy Lumanauw)