BRIEF.ID – Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan pada Desember 2024, ditangkap hari ini, di Kediaman Presiden di Hannam-dong, Rabu (15/1/2025).
Upaya kedua untuk menangkap Presiden Yoon Suk Yeol berhasil setelah Badan kepolisian Nasional menerjunkan sekitar 3.200 personel untuk membantu tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi atau Corruption Investigation Office for High-Ranking Officials (CIO).
Sebelumnya, CIO telah mendapat surat perintah penangkapan pertama terhadap Yoon Suk Yeol pada 2 Januari 2025, namun gagal mengeksekusinya, karena perdebatan panjang selama 5 jam dan 20 menit dengan Dinas Keamanan Presiden di Kediaman Presiden. Dinas Keamanan Presiden menyimpulkan bahwa surat perintah tersebut tidak dapat dilaksanakan dan bertentangan dengan konstitusi.
Upaya penangkapan pertama terhadap Yoon Suk Yeol pun gagal karena tim penyidik dan polisi yang datang hanya sekitar 100 orang, dan harus menghadapi perlawanan dari lebih dari 200 anggota Dinas Keamanan Presiden (PSS) dan personel militer. Tim tersebut tidak dapat menembus barikade kendaraan yang menghalangi akses ke kediaman tersebut.
Selanjutnya, pada 7 Januari 2025, CIO memperoleh surat perintah penangkapan kedua untuk Presiden Yoon Suk Yeol yang telah dimakzulkan.
Pada hari ini, sekitar pukul 7:00 waktu setempat (KST), tim penangkapan besar dari CIO dan polisi tiba di barikade kedua yang didirikan oleh Dinas Keamanan Presiden di depan kediaman presiden di Hannam-dong.
Dinas Keamanan telah memasang penghalang kendaraan di garis pertahanan kedua di dalam kediaman untuk mencegah pelaksanaan surat perintah penangkapan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, namun dapat diterobos.
Setelah pergulatan sekitar 4 jam waktu setempat, pasukan tim penyidik CIO dan polisi akhirnya dapat memasuki kediaman presiden dan menangkan Yoon Suk Yeol.
Dalam upaya kedua penangkapan Yoon Suk Yeol, satuan tugas investigasi gabungan, yang terdiri dari penyidik ​​CIO dan satuan tugas khusus Badan Kepolisian Nasional untuk investigasi darurat militer, memobilisasi 54 unit polisi antihuru-hara, dengan total sekitar 3.200 personel.
Berikut rincian penangkapan Yoon Suk Yeol:
- Operasi Dini Hari: Satuan tugas memulai operasi sejak Rabu (15/1/2025) dini harim dengan menerobos lapisan penghalang keamanan yang mengarah ke rumah presiden.
- Perlawanan Minimal: Personel keamanan di kediaman memberikan perlawanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan upaya pertama, sehingga penyidik ​​dapat memasuki tempat tersebut dengan relatif cepat.
- Penggunaan Peralatan: Polisi menggunakan tangga dan membongkar kawat berduri untuk mengatasi barikade yang didirikan oleh PSS.
- Selain menangkap Yoon Suk Yeol, operasi tersebut juga mencakup penyerahan surat perintah penangkapan untuk Kim Seong-hun, Wakil Direktur Dinas Keamanan Presiden, dan Lee Kwang-woo, Direktur Biro Perlindungan Presiden.