BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ambisi besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, maksimal mencapai swasembada pangan dan lepas dari impor.
Saat menghadiri panen raya jagung serentak dan pelepasan ekspor jagung di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Prabowo percaya Indonesia tidak saja mencapai swasembada pangan, tetapi juga membantu negara-negara lain yang dilanda kelaparan atau kekeringan.
“Saya sangat yakin kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita bisa menjadi solusi bagi masalah banyak negara lain yang sedang dilanda kelaparan dan kekeringan,” kata Prabowo saat melakukan panen raya jagung serentak dan melepas ekspor jagung perdana ke Kuching, Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).
Ia mengatakan, peningkatan produksi jagung nasional mencapai 48% pada Kuartal I – 2025 dari semula setiap 1 hektare lahan menghasilkan 4 ton jagung menjadi 6-8 ton jagung. Disebutkan, swasembada jagung akan tercapai lebih cepat sekitar tahun mendatang, karena didukung benih varietas berkualitas bagus dan pupuk organik.
“Mungkin cita-cita kita swasembada jagung, mungkin tidak sampai 2-3 tahun, mungkin satu tahun kita sudah swasembada jagung. Ini signifikan sekali,” kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, peningkatan produksi ini bukan hanya untuk menuju kemandirian pangan, melainkan juga meningkatkan penghasilan para petani.
Kepala Negara ingin petani sebagai produsen pangan dapat memiliki kualitas hidup yang baik dengan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), benih berkualitas, pupuk, hingga biofertilizer (pupuk hayati)
“Petani-petani kita sebagai produsen pangan, mereka harus hidup dengan baik. Dengan demikian, input harus kita upayakan serendah rendah mungkin untuk petani. Seefisien mungkin, kita lihat di mana kita bisa intervensi. Mungkin dengan bantuan alat dan sebagainya. Teknologi, benih, pupuk, biofertilizer yang saya lihat luar biasa,” kata Prabowo.
Adapun hasil panen raya jagung serentak pada Kuartal II secara nasional diperkirakan 1,78 juta hingga 2,54 juta ton.
