BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peran besar Nahdlatul Ulama (NU) merawat dan menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia dari beragam bentuk penjajahan.
Saat berpidato pada Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), Prabowo menyatakan dalam sejarah Indonesia, khususnya perjuangan kemerdekaan negara, NU selalu hadir dan membawa solusi memecahkan krisis yang dihadapi anak bangsa.
“Sangat tepat saya kira bawa NU memang lahir dan besar di Jawa Timur, dan di Jawa Timur kemerdekaan kita diuji. Kemerdekaan kita, saya selalu mengatakan diproklamasikan di Jakarta 17 Agustus 1945, tapi itu diuji di Surabaya 10 November 1945,” kata Prabowo.
Mengenang masa perjuangan tersebut, Prabowo mengingatkan masyarakat bahwa kemerdekaan Indonesia sempat terancam di 10 November karena Inggris dari pihak Sekutu kala itu ingin kembali melakukan pendudukan Indonesia.
Namun ulama-ulama dari NU menjaga semangat masyarakat Indonesia terutama arek-arek Surabaya untuk bisa memperjuangkan kebebasan yang dimiliki Indonesia agar tidak lagi direbut.
Keputusan itu membuat sejarah tak terlupakan bagi Indonesia memastikan negara tetap dapat berdiri dan bertahan sebagai sebuah bangsa yang di 2025 ini menyambut usia ke-80.
“Dengan demikian Surabaya dikatakan Kota Pahlawan saudara-saudara, dan kita mengakui peran para kiai, para ulama, semuanya menggelorakan perlawanan,” kata Prabowo.
Tidak hanya membahas peran NU di masa lalu, Prabowo mengapresiasi peran NU di masa sekarang dalam mendukung program-program pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Prabowo juga mengapresiasi Muslimat NU yang menjadi organisasi bagi para wanita NU untuk dapat berkarya lewat komunitas dan memberi dampak positif bagi perkembangan bangsa Indonesia.
“Saya sangat hormat, saya menyampaikan penghargaan kepada Muslimat, kepada NU yang membesarkan Muslimat, luar biasa,” kata Prabowo. (Ant/nov)