PM Tiongkok Ajak Indonesia Perluas Kerja Sama Integrasi Industri

BRIEF.ID – Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Qiang mengajak Indonesia untuk memperluas cakupan kerja sama, sambil memperkuat integrasi industri dan menjaga kelangsungan perdagangan bebas. PM Li menyampaikan hal itu saat berpidato dalam acara Resepsi Bisnis Indonesia-Tiongkok 2025.

Ia mengatakan,  tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok – Indonesia dan peringatan 70 tahun Konferensi Bandung. Li mengungkapkan, lebih dari tujuh dekade silam, dunia berada di persimpangan jalan yang bersejarah.

Di tengah perselisihan dan konfrontasi global, Tiongkok dan Indonesia, bersama dengan negara-negara Asia dan Afrika lainnya, berkumpul di Bandung dan menempa semangat solidaritas, persahabatan, dan kerja sama Bandung, yang telah memainkan peran penting dalam memajukan kerja sama Selatan-Selatan dan mengarahkan dunia ke arah pembangunan yang positif, kata Li.

“Hari ini, lebih dari tujuh dekade sejak Konferensi Bandung, dunia sekali lagi berada di persimpangan yang menentukan,” kata Li di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Ia menambahkan, di tengah situasi internasional yang terus berubah dan diwarnai gejolak saat ini, unilateralisme dan proteksionisme semakin meningkat, seiring dengan tindakan intimidasi yang juga semakin merajalela.

“Dengan latar belakang ini, nilai kontemporer dari Semangat Bandung menjadi semakin penting,” kata dia.

Dia meminta kedua belah pihak untuk mengikuti tren umum dari kemajuan sejarah, mematuhi untuk mencari kesamaan sambil mempertahankan perbedaan dan hidup berdampingan secara damai. PM Li juga mendorong penyelesaian perbedaan melalui konsultasi, mempromosikan hasil yang saling menguntungkan melalui kerja sama, serta mencapai pembangunan dan kemakmuran melalui pembangunan dan keuntungan bersama.

Dia mengatakan, Tiongkok dan Indonesia secara konsisten telah menjunjung tinggi Semangat Bandung dalam memajukan kerja sama praktis yang menyeluruh. Di bawah arahan strategis kedua kepala negara dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama Tiongkok-Indonesia terus mencapai kemajuan baru.

Dengan perdagangan bilateral yang semakin luas dan kualitas yang semakin tinggi, investasi dua arah yang berkembang pesat, serta proyek-proyek besar yang membuahkan hasil yang luar biasa, PM Li menambahkan, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara terus memperkuat ikatannya, memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan dunia usaha dan kehidupan masyarakat di kedua negara, sekaligus menyuntikkan kepastian yang lebih besar ke dalam perekonomian dunia.

PM Li menekankan bahwa tahun ini, ekonomi Tiongkok telah mencapai pertumbuhan yang pesat di tengah meningkatnya tantangan eksternal, yang menunjukkan kekuatan pendorong internal dan potensi pertumbuhan yang luar biasa.

Lebih lanjut, PM Li menyebutkan bahwa ada ruang tambahan untuk pelepasan permintaan, seraya menjelaskan bahwa Tiongkok saat ini tengah menerapkan strategi untuk memperluas permintaan domestik dan meluncurkan inisiatif khusus untuk meningkatkan konsumsi, yang pada gilirannya akan terus membuka potensi pasarnya yang memiliki skala luar biasa besar.

Ada juga potensi yang sangat besar dalam pemberdayaan teknologi, kata PM Li, seraya menambahkan bahwa Tiongkok terus membuat terobosan dalam inovasi teknologi, dengan bantuan kecerdasan buatan, robotika, biofarmasi, dan bidang-bidang lain, yang juga semakin mempercepat integrasinya di berbagai industri. Hal ini akan melahirkan lebih banyak inovasi dan peluang kerja sama investasi untuk bisnis di seluruh dunia.

PM Li juga menyoroti potensi dalam peningkatan industri, seraya menyebut bahwa Tiongkok telah dengan tekun memajukan transformasi sektor manufakturnya yang canggih, cerdas, dan ramah lingkungan sembari memperluas investasinya ke luar negeri dengan cara yang teratur. Selain itu, Tiongkok akan meningkatkan efisiensi serta ketahanan rantai industri dan pasokan global melalui kerja sama dengan negara-negara lain.

Tiongkok, lanjutnya, siap berbagi ruang pertumbuhan tambahan dan peluang pengembangan dengan semua negara, termasuk Indonesia, dan tetap teguh mendorong keterbukaan yang lebih luas kepada dunia. Ditambahkan, Tiongkok akan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi perusahaan asing untuk berinvestasi dan beroperasi di Tiongkok.

Dia berharap komunitas bisnis Tiongkok dan Indonesia terus meningkatkan hubungan dan mengambil tindakan aktif dalam mendorong kerja sama yang lebih bermanfaat di berbagai bidang.

Hubungan Paling Strategis

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok merupakan salah satu hubungan bilateral paling strategis dan menjanjikan di abad ke-21.

Indonesia siap memperkuat kerja sama dengan Tiongkok di bidang ekonomi dan perdagangan, industri, ekonomi hijau, serta ilmu pengetahuan dan pendidikan, di samping meningkatkan pertukaran budaya dan pertukaran antarmasyarakat.

Ke depannya, kedua negara dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan dengan lebih baik, ujar  Prabowo, sembari menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok disambut baik untuk terus berinvestasi dan berbisnis di Indonesia serta memperluas cakupan kerja samanya.

Indonesia sangat mengapresiasi peran penting Tiongkok dalam urusan internasional dan siap bekerja sama dengan Tiongkok untuk meneruskan Semangat Bandung, menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Asia, menjaga kepentingan bersama negara-negara berkembang, serta menegakkan kesetaraan dan keadilan internasional, sebutnya.

Sebelum jamuan makan malam, para pemimpin kedua negara bersama-sama mengunjungi pameran peringatan 70 tahun Konferensi Bandung dan pameran pencapaian kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Indonesia – Tiongkok Perkuat Kemitraan Strategis

BRIEF.ID - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan...

Kunjungan PM Li Qiang, Babak Baru Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok

BRIEF.ID – Kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat...

Prabowo: Menteri Hati-hati Bicara

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajaran menteri Kabinet...

Bank Indonesia Buyback SBN Rp96,41 Triliun, Terapkan Modern Monetary Theory?

BRIEF.ID - Bank Indonesia (BI) telah membeli kembali (buyback)...