BRIEF.ID – Calon presiden (capres), Ganjar Pranowo menyampaikan pidato politiknya di hadapan massa pendukungnya di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/11/2023) malam.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Ketua Partai Perindo Jateng Mayjen TNI (Purn) Wuryanto, Ketua DPD PPP Jateng Masruhan Samsurie, Ketua Partai Hanura Jateng Bambang Raya, dan Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud daerah Jawa Tengah, Agustina Wilujeng.
Acara dimeriahkan rombongan Hokya Kesenian Kuda Lumping, penampilan Dolalak Wonosobo, dan hiburan musik dangdut.
Di depan ribuan pendukungnya, Ganjar menaburkan semangat perjuangan dengan menyampaikan tentang kekuatan suara rakyat, potensi bonus demografi, dan menyerap aspirasi masyarakat.
Ganjar yang mengenakan setelan kemeja dan pantalon hitam, menaiki panggung orasi yang telah disiapkan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah di GOR Jatidiri Semarang.
Sebelum berpidato, Ganjar mengucapkan terima kasih kepada relawan, kepala daerah, anggota DPRD, dan DPR RI yang hadir, termasuk perwakilan partai pengusung.
Ia juga bertanya kepada beberapa pendukung soal harapan dan keinginan.
Berikut pidato lengkapnya,
Terima kasih semua hadir. Saya mau menyampaikan ulang, yang pertama, apa yang sudah disampaikan bu Mega, oleh partai pengusung, baik dari PPP, baik dari Perindo, baik dari Hanura, baik dari relawan yang semua sudah bersepakat, mereka akan membawa suara ini bersama-sama antara partai pengusung, relawan, semua yang ada di seluruh dunia. Sudah siap?
Saya ingin ulangi sekali lagi, ini bukan cerita Ganjar, ini bukan cerita Mahfud, bukan cerita kekuasaan, tapi ini cerita tentang Indonesia ke depan. Ini tentang cerita bagaimana memenuhi hak atau suara rakyat yang akan disampaikan dalam program.
Bapak, ibu, saya pernah menjadi kepala daerah, teman-teman bupati, wali kota ada di sana. Kami hadir, berdiri di sini pasti hasil jerih payah kita bersama-sama, kita berjuang bersama, kita menangis bersama, tertawa bersama. Kami-kami ini tidak bisa berdiri di sini tanpa panjengan semua, tidak bisa.
Kami berdiri di sini karena perjuangan bersama, termasuk perjuangan dari anda semua, dari anda semuanya, dari panjenengan semuanya.
Kami kader-kader partai berjuang bersama rakyat, ooo, kekuatanya sangat luar biasa, ini kekuatan rakyat yang sejati. Kita kader, kita rakyat, kita bersatu bersama-sama untuk memenangkan pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dengan molaritas yang baik, dengan kata-kata yang baik. Karena dengan ketulusan inilah yang bikin kita menang.
Kami tidak punya pasukan khusus. Kami tidak bisa menggerakkan alat negara. Yang bisa adalah bergerak bersama rakyat. Yang bisa adalah kita bersatu, untuk apa? Untuk menang? Apakah kalau menang selesai? Tidak. Mbak Puan mengatakan tadi kita tidak bisa menggerakkan itu.
Tapi kita bukan orang-orang yang bisa diinjak. Kita bukan orang-orang yang bisa ditendang, kita bukan orang orang yang bisa ditekan. Karena demokrasi punya haknya dan panjenengan bisa menentukan sendiri.
Kita hanya ingin rakyat ini punya hak kesehatan yang baik, bisa sekolah dengan baik, yang dari keluarga tidak mampu pun punya hak yang sama untuk bisa sampai sarjana. Kita inginkan itu bapak, ibu, anak-anak kita, generasi-generasi milenial yang tadi ada, punya ruang kreatif yang lebih banyak, akses internet yang lebih mudah, pikiran-pikiran dengan kreatif bisa di akomodasi.
Itulah generasi berikutnya yang kita harapkan, kita panen karena kita punya bonus demografi, bukan malapetaka demografi. Itulah yang sedang kita siapkan.
Anak-anak yang peduli lingkungan yang mesti kita berikan ruang ekonomi sekuler yang bisa mereka lakukan. Ada yang mengelola sampah, ada yang membuat aplikasi. Wo, ada Banyumas di sana, Banyumas itu punya aplikasi pengelolaan sampah yang keren, yang sudah sampai ke PBB, sampai ke Jepang. Dan itu bisa kita tiru dan bisa kita nasionalkan.
Maka bapak ibu sekalian, kita berdiri di sini untuk menyatukan pikiran, menyatukan kekuatan. Waktu kita tidak terlalu banyak, maka mari semua akan bergerak, semua akan menjadi matanya kekuatan, akan menjadi telinga kekuatan rakyat, dan kemudian akan menjadi gerakan rakyat untuk memenangkan.
Mbak Puan sudah menyampaikan tadi, kalau ada yang menekan panjenengan, laporkan! TPD, tim pemenangan daerah akan standby, dan tentu saja ada doa yang tulus, ada gerakan yang tulus, dan itulah yang akan kita wujudkan.
erima kasih bapak-ibu sudah hadir, kita bersama-sama bergerak. Tadi saya dari Makasar, mbak Puan dari Surabaya, kita ingin berjumpa dengan panjenengan untuk menjelaskan bahwa kita adalah kekuatan rakyat yang bersatu untuk kemenangan yang bermartabat.
Terima kasih untuk semuanya, salam untuk keluarga.
No Comments