Assalamualaikum, Wr. Wb,
Salam Sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Budaya,
Salam Kebajikan,
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Assholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.. amma ba’du.
Terima kasih kepada yang terhormat;
Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Prof. Hj. Megawati Soekarno Putri, Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Bapak H. Mardiono, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Bapak DR. H. Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Perindo, Bapak Hary Tanoesudibyo, atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk mendampingi Calon Presiden Bapak H. Ganjar Pranowo, SH, MSi, sebagai Calon Wakil Presiden.
Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan, saya diberi amanah mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia bersama-sama Mas Ganjar, meneruskan cita-cita Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
Bung Karno telah mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang emas kemerdekaan Republik Indonesia. Mas Ganjar dan Saya, bersama-sama seluruh rakyat Indonesia akan melanjutkan upaya mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
Cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil dan beradab, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika memenuhi sejumlah syarat, yakni ideologi bangsanya kokoh, ekonominya baik, hukum dan keadilan ditegakkan, politik yang demokratis, budaya gotong royong dan mengedepankan persaudaraan.
Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar, maka setengah permasalahan bangsa tuntas. Kalau hukumnya bagus, maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus: sosial, politik, budaya, pertahanan-keamanan, dan ekonomi.
Prioritas pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan konsistensi implementasi penegakannya, memberikan jaminan bagi investasi dan pembangunan ekonomi, serta memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Dalam pembangunan politik, negara kita menganut Demokrasi, dimana kekuasaan berada ditangan rakyat. Dalam implementasinya Demokrasi membutuhkan Nomokrasi. Demokrasi adalah kedaulatan rakyat, sedangkan Nomokrasi adalah kedaulatan hukum. Demokrasi tanpa Nomokrasi akan anarkis, Nomokrasi tanpa Demokrasi akan sewenang-wenang. Sehingga keduanya harus berjalan seiring.
Demokrasi menghargai perbedaan dan perbedaaan itu adalah fitrah. Perbedaan diantara manusia, baik ras dan suku maupun agama, karena diciptakan dan dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Walau syaa-allah laja’alakum ummatan wahidah walakin liyabluwakum fima atakum, fastabiqul khoirat.
Indonesia yang beragam membutuhkan toleransi dan akseptasi. Akseptasi, maknanya semua anak bangsa bisa bergabung dan bekerja sama dengan tetap dalam keyakinannya masing-masing. Kita semua ketemu dalam prinsip Kalimatun Sawa’ yaitu memperjuangkan sesuatu yang sama; keadilan, perlindungan pada yang lemah, wong cilik.
Saya berkeyakinan, Mas Ganjar adalah figur yang tepat memimpin bangsa Indonesia mewujudkan semua cita-cita yang saya sebutkan tadi. Mempercepat dan melanjutkan program-program yang sudah baik, memperbaiki yang keliru, dan melakukan inovasi-inovasi sesuai perkembangan jaman, dengan tetap berpegang pada konstitusi.
Saya sudah lama mengenal Mas Ganjar. Pada tahun 2004-2008 kami bersama-sama menjadi anggota DPR RI. Kami berdua kerap berdiskusi bahkan saling mengunjungi ketika Mas GP memimpin Jawa Tengah selama dua periode. Karena itu, saya tahu persis Mas Ganjar adalah figur pemimpin yang merakyat dan berani. Berani memperbaiki yang bengkok-bengkok, berani menerima kritik, berani memperjuangkan nilai-nilai politik yang diyakininya benar.
Saya tahu juga Mas Ganjar dan keluarga adalah muslim yang taat, yang selalu berkomitmen menjalankan amanat yang diberikan kepadanya. Amanat dari orang tuanya, amanat dari partainya, dan terutama amanat dari rakyat.
Terakhir, Bapak Ibu sekalian,
Saat ini saya mengemban amanat sebagai Menko Polhukam RI, yang tugasnya antara lain memastikan pemilu berjalan lancar dengan aman. Karena tugas saya itu, saya tidak pernah sekalipun menyatakan akan ikut dalam kontestasi pemilu. Saya juga tidak pernah berkampanye, memasang spanduk dan lain-lain. Baru kali inilah yang pertama kali, saya menyatakan bersedia menjadi Calon Wakil Presiden karena amanah sudah diberikan. Bagi yang selama ini menunda untuk menentukan pilihan karena menunggu kepastian dari saya, maka saat ini saya nyatakan saya bersedia untuk ikut kontestasi. Bersama Mas Ganjar, saya akan mendedikasikan diri saya, kemampuan saya, ilmu saya, pengalaman saya, ketegasan dan keteguhan sikap saya, serta keberanian saya untuk bangsa dan negara Indonesia.
Saya berterima kasih kepada Bapak Joko Widodo yang telah memberi kesempatan kepada saya berkhidmat kepada pemerintah dengan leluasa sehingga bisa ikut membangun bangsa dan negara.
Insya Allah, dengan ridho Allah SWT, setiap langkah kita dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera lahir batin, adil dan makmur akan mendapatkan jalan-Nya. Qabul!
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit tharieq
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb,
No Comments