Peta Risiko Perjalanan Nasional 1 September 2025: Jakarta Siaga, Jawa Masuk Zona Waspada

BRIEF.ID — Situasi keamanan di sejumlah wilayah Indonesia mendapat perhatian serius menyusul rencana aksi demonstrasi yang diperkirakan akan melibatkan ribuan massa. Laporan Travel Risk Assessment National yang diterbitkan SROC G4S pada 31 Agustus 2025 menyebutkan, tingkat risiko perjalanan di beberapa daerah berada pada kategori sedang hingga tinggi.

DKI Jakarta menjadi perhatian utama. Peta risiko menunjukkan sejumlah titik rawan di Jakarta. Kawasan DPR/MPR RI, Polda Metro Jaya, Senen, Kwitang, Cikini, Tugu Tani, Jatinegara, hingga Tanjung Priok dikategorikan berisiko tinggi. Selanjutnya area Palmerah, Tanah Abang, Slipi, Mangga Dua, dan Penjernihan masuk dalam kategori risiko sedang, sementara Tambora dan Pondok Indah dikategorikan rendah.

BMKG memperkirakan cuaca Jakarta berawan tanpa potensi cuaca ekstrem, tetapi konsentrasi massa diperkirakan membuat lalu lintas tersendat di sejumlah titik utama.

Ribuan demonstran diperkirakan berkumpul di kawasan DPR/MPR RI, Jl. Gatot Subroto, dan Polda Metro Jaya, Jl. Jenderal Sudirman. Sementara itu, aparat kepolisian dan TNI disiagakan di sekitar institusi pemerintahan, termasuk penutupan akses di titik-titik strategis.

Sejumlah wilayah di Pulau Jawa masuk dalam kategori risiko sedang hingga tinggi, meliputi Surabaya (Jawa Timur), Bandung, Bekasi, Bogor (Jawa Barat), serta Semarang dan Cirebon (Jawa Tengah).

Selain ibu kota, kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung, Bekasi, Bogor, dan Semarang menjadi area yang harus diwaspadai. Aktivitas massa di jalan utama maupun sekitar kantor pemerintahan diprediksi memengaruhi mobilitas.

Kemudian selain Jawa, sejumlah daerah lain berada dalam kategori risiko rendah hingga sedang, antara lain Batam, Medan, Tanjung Morawa, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Manado, Mataram, Buleleng (Bali), hingga Papua. Medan, Batam, Makassar, Mataram, Banjarmasin, dan Manado masih berada pada level rendah hingga sedang. Meski relatif lebih aman, laporan memperingatkan potensi kemacetan lalu lintas di sekitar titik kegiatan massa.

Instruksi Presiden dan Siaga Aparat

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan aparat keamanan untuk bersiaga penuh. Kepolisian dan TNI diperintahkan menjaga institusi pemerintahan serta menutup akses ke area sekitar gedung DPR/MPR. Presiden juga menegaskan agar aparat bertindak tegas bila demonstrasi berujung anarki, vandalisme, atau tindakan terorisme.

Laporan tersebut juga turut memberikan sejumlah rekomendasi keselamatan bagi masyarakat yang bepergian. Masyarakat diharapkan untuk menyiapkan tas darurat berisi dokumen penting, obat-obatan, uang tunai, dan air minum. Kemudian, menyimpan nomor layanan darurat, termasuk ambulans (118/119), polisi (110/112), pemadam kebakaran (113), dan SAR (115).

Masyarakat juga diharapkan agar menghindari bepergian sendirian di malam hari, terutama melewati titik aksi. Jangan mengenakan perhiasan atau barang bermerek yang mencolok. Bila harus bepergian, pilih akomodasi dekat bandara untuk memudahkan mobilitas.

Dengan kondisi di lapangan yang dinilai sedang hingga tinggi di beberapa wilayah, masyarakat diminta tetap waspada, mengatur perjalanan secara bijak, dan mengikuti arahan aparat keamanan. (ano)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Menko Airlangga Sebut Dinamika Sosial & Politik Berdampak Jangka Pendek terhadap Ekonomi

BRIEF.ID - Dinamika sosial dan politik yang terjadi selama...

Sri Mulyani Sampaikan Permohonan Maaf dan Janji Berbenah Diri Usai Rumah Dijarah Massa

BRIEF.ID - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan...

IATA: Permintaan Penumpang Global Tumbuh 4 Persen Pada Juli 2025

BRIEF.ID- Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) merilis data permintaan...

Review Isu Sepekan: Demo Meluas, Pasar Keuangan Tertekan, hingga Peluncuran Patriot Bond dan Arah Kebijakan Politik

BRIEF.ID — Kondisi Indonesia dalam sepekan terakhir diwarnai oleh...