BRIEF.ID – Perubahan jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025, direspon positif pasar. Hal itu terlihat dari pergerakan saham BRI (kode saham:BBRI) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melesat 11,57% sepanjang pekan ini.
Survei terbaru IndoPremier menunjukkan RUPST BRI menghasilkan sejumlah katalis positif, baik bagi perseroan, pemegang saham, juga nasabah.
Pertama, terpilihnya Hery Gunardi sebagai Direktur Utama BRI, dinilai sangat tepat di tengah ketidakpastian global yang berdampak bagi sektor keuangan.
Sosok Hery sebagai bankir kawakan, yang telah teruji rekam jejaknya, termasuk memimpin mega merger bank syariah milik Himbara menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dinilai dapat menjaga pertumbuhan solid bagi BRI ke depan.
Pengalaman Hery Gunardi dalam merebranding BSI, serta rekam jejak panjang di bidang jaringan dan perbankan konsumer saat menjadi Direktur PT Bank Mandiri Tbk, memberikan keyakinan pasar bahwa ia mampu melakukan transformasi pada sektor pendanaan dan perbankan konsumer BRI yang selama ini kurang mendapat perhatian.
“Hal ini, konsisten dengan yang telah kami kemukakan, perubahan di jajaran BoD BRI di bawah pimpinan Hery Gunardi mendapatkan sambutan yang positif dari pasar,” demikian hasil survei IndoPremier, dikutip Jumat (28/3/2025).
Kedua, jajaran direksi baru BRI, yang berasal dari latar belakang profesional di industri perbankan, tanpa ada keterkaitan dengan dunia politik dan militer, juga mendapat respon positif.
Pasar menilai jajaran direksi BRI yang tidak melibatkan unsur politik dan militer memberikan harapan segar bagi pertumbuhan ke depan, sekaligus memupus kekhawatiran yang sempat mengemuka.
Sebagian besar direksi baru BRI berasal dari Bank Mandiri, dan Direktur Perbankan Korporasi BRI saat ini, sebelumnya memiliki pengalaman panjang di HSBC.
“Formasi BoD ini mencerminkan komitmen kuat BBRI dalam menjaga profesionalisme dan kompetensi tinggi di tingkat pimpinan,” bunyi kutipan survei IndoPremier.
Ketiga, RUPST BRI yang melakukan efisiensi pada struktur dewan komisaris, juga mendapat respon positif pelaku pasar. Sebelumnya BRI memiliki 10 anggota dewan komisaris, dan saat ini dikurangi menjadi 6 orang anggota dewan komisaris.
Keputusan tersebut, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menciptakan tata kelola yang lebih ramping dan efisien, serta profesional.
Perubahan jajaran direksi dan komisaris BRI diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kinerja perseroan ke depan. Dengan kepemimpinan baru yang kompeten dan fokus pada efisiensi, BBRI berpeluang memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, terutama dalam meningkatkan segmen pendanaan dan perbankan konsumer.
Selain itu, jajaran direksi dan komisaris BRI diharapkan membawa dampak positif bagi pertumbuhan dan daya saing perseroan ke depan.
Dengan kepemimpinan yang kuat dan strategi yang tepat, BBRI semakin siap mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan segmen pendanaan dan perbankan konsumer.
Dividen
Sebagai informasi, RUPST BRI juga memutuskan pembagian dividen senilai Rp51,74 triliun atau setara rasio 85,32% dari laba bersih 2024.
BRI juga berencana melakukan buyback saham hingga Rp3 triliun. Hal ini sebagai strategi untuk meningkatkan nilai pemegang saham, mendukung program kepemilikan saham karyawan, dan menahan fluktuasi harga saham.
Pada pekan terakhir menjelang libur panjang Hari Suci Nyepi dan Hari raya Idul Fitri 1447 Hijriah, harga saham BRI di Bursa Efek Indonesia terus menunjukkan menguat.
Saham BRI (Kode:BBRI) terus bergerak di zona positif setelah digelarnya RUPST, terpantau naik hingga 11,57% atau Rp420 menjadi Rp4.050 per lembar pada penutupan perdagangan Kamis (27/3/2025) sebelum libur panjang bursa. (jea)