Perubahan Gaya Konsumsi Media oleh Konsumen Indonesia, Video Podcast Ungguli Audio

BRIEF.ID – Minat masyarakat Indonesia terhadap konten berbasis suara mengalami pergeseran signifikan. Survei terbaru Populix menunjukkan bahwa format video kini lebih dominan dibandingkan audio dalam konsumsi podcast harian masyarakat Indonesia, membuka peluang strategis bagi platform digital dan kreator konten.

Survei bertajuk “How People Enjoy Podcasts in Daily Life” yang melibatkan 1.100 responden ini mengungkap bahwa 54 persen masyarakat lebih memilih podcast dalam format video, sedangkan hanya 7 persen masih setia pada versi audio. Sementara itu, 39 persen lainnya mengonsumsi keduanya secara fleksibel.

Temuan ini mengindikasikan bahwa pengalaman visual semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari konsumsi konten audio, memperlihatkan konvergensi antara media suara dan video dalam satu platform.

Head of Policy and Social Research Populix Vivi Zabkie, dalam keterangan persnya, mengungkapkan temuan lanjutan bahwa bahwa rata-rata penikmat podcast mendengarkan dua hingga tiga kali seminggu, dengan durasi 30 – 60 menit yang menjadi ruang eksplorasi bagi kreator konten untuk mengembangkan cerita yang lebih dalam dan menarik.

“Mayoritas pendengar cenderung merasa 30 hingga 60 menit adalah durasi yang pas. Hal ini mengisyaratkan tingginya rentang perhatian para pendengar podcast, dan menjadi peluang eksplorasi konten bagi para kreator di Indonesia,” ujar Vivi sebagaimana dikutip oleh Kantor Berita Antara.

Dalam hal platform, YouTube mendominasi sebagai media utama akses video podcast, dengan tingkat penggunaan mencapai 96 persen. Disusul TikTok, Instagram Reels, dan Snack Video, platform-platform ini memperkuat posisi visual sebagai elemen penting dalam distribusi konten audio digital.

Waktu malam, khususnya antara pukul 20.00–22.00, menjadi slot favorit masyarakat untuk menikmati podcast. Situasi tenang dan suasana yang lebih personal di malam hari menjadi alasan utama di balik tren ini.

Lebih dari sekadar preferensi teknis, tren ini mencerminkan transformasi budaya konsumsi media masyarakat urban Indonesia, di mana hiburan digital kini menyesuaikan dengan ritme harian dan kebutuhan emosional audiens.

Laporan lengkap Populix ini akan dipresentasikan dalam Radiodays Asia 2025 yang akan berlangsung pada 1–3 September. Konferensi bergengsi ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia, mempertemukan pelaku industri radio, podcast, dan audio dari seluruh Asia dan Australia.

CEO Radiodays, Peter Niegel, menilai pergeseran kebiasaan mendengarkan ini sebagai bagian dari dinamika global dalam industri media digital. Menurut dia, forum ini akan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman seputar inovasi teknologi, tren konten, hingga model bisnis baru dalam ekosistem media internasional.

“Harapannya, seluruh peserta dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait tren media internasional, teknologi terbaru, pengembangan konten, juga membuka berbagai peluang bisnis,” ucapnya. (ano)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Catatan Memprihatinkan, Munas V IKAL Berujung Deadlock

BRIEF.ID - Musyawarah Nasional (Munas)  V Ikatan Keluarga Alumni...

Ramaikan Industri Global, China Membidik Lonjakan Produksi Chip AI Hingga 3 Kali Lipat pada 2026

BRIEF.ID – China mengejar ambisi untuk mendongkrak produksi prosesor...

Tapera Jadi Harapan Baru bagi Jutaan Pekerja untuk Miliki Rumah

BRIEF.ID - Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai sebagai instrumen...

IHSG Kembali Uji Level 8.000, Saham Properti dan Batubara Jadi Incaran

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...