Pertumbuhan Ekonomi Singapura Tahun 2022 Terpangkas Menjadi 3,6%

BRIEF.ID – Pemerintah Singapura, hari Senin (13/2/2023) merevisi tingkat pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2022 menjadi 3,6%, terjadi penurunan dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 3,8% di tengah permintaan eksternal yang terus melemah.

Pertumbuhan ekonomi tahun lalu,  jauh di bawah 8,9% yang tercatat pada tahun 2021. Angka itu, terkoreksi dari posisi terendah pada masa pandemi tahun 2020, ditingkatkan dari 7,6%  untuk memperhitungkan pembaruan dan revisi data dari berbagai sumber, demikian menurut Kementerian Perdagangan.

Pertumbuhan   untuk tahun 2022 terjadi sehari sebelum pemerintah menyampaikan laporan anggarannya untuk tahun anggaran 2023. Saat negara-kota itu bergumul melawan kenaikan inflasi, berbagai tindakan bantuan diharapkan dapat meredam dampaknya terhadap rumah tangga setempat.

Di sektor  bisnis, lebih banyak dukungan diantisipasi di berbagai bidang seperti adopsi digital dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas.

Industri jasa dan pariwisata Singapura diharapkan mendapat manfaat dari pembukaan kembali ekonomi Tiongkok. Tetapi sektor manufaktur – yang menyumbang sekitar 20% dari produk domestik bruto (PDB) negara kota itu – menghadapi hambatan yang meningkat karena mitra dagang utamanya, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa menghadapi  perlambatan pertumbuhan.

Pada  kuartal IV-2022,   tingkat pertumbuhan dipotong menjadi 2,1% dari perkiraan awal sebesar 2,2%, melambat dari klip 4% pada periode Juli-September.

Ke depan, Singapura mempertahankan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat lebih lanjut tahun ini, antara 0,5% dan 2,5%. Permintaan ekspor terus melemah di tengah kekhawatiran potensi resesi di negara maju. (Nikkei Asia)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

BI Dorong Ekspansi Instrumen Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Global

BRIEF.ID - Bank Indonesia (BI) mendorong ekspansi instrumen keuangan...

IHSG Menguat di Tengah Ekspetasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Makin Perkasa, Tinggalkan Level Rp16.300 per Dolar AS

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah makin perkasa terhadap...

BI Nilai Keuangan Syariah Lebih Resilient

BRIEF.ID - Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS)...