BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah seiring tingginya tekanan global, seperti isu perdagangan Amerika Serikat (AS) ‑ Tiongkok serta eskalasi politik di Timur Tengah, yang melibatkan Israel dan Iran.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (13/6/2025) petang ditutup di zona merah, di mana sektor transport & logistik menjadi satu-satunya yang mencetak penguatan, yaitu sekitar +1,15%.
IHSG pada Sesi II ditutup di level 7.166,06, melemah 38,30 poin (-0,53%) dibandingkan Kamis (12/6/2025) yang berada di 7.204,37. Pada perdagangan Sesi I, yang berlangsung pada pukul 09:00 – 11:30 WIB, IHSG ditutup di level 7.158,12 atau melemah – 0,64%.
Sedangkan total volume transaksi IHSG sepanjang Sesi II – serta keseluruhan perdagangan pada Jumat, 13 Juni 2025 adalah mencapai 25,56 miliar lembar saham, dengan nilai perdagangan mencapai Rp 13,53 triliun.
Saham top gainers terdiri atas JATI, KRAS, IKAN, KOPI, dan SMBR. Sedangkan top losers adalah MPXL, BAIK, MLPT, PGAS, dan UNIQ. Pelemahan juga dialami saham-saham big caps seperti BBRI, BBCA, ADRO, GOTO, dan PGEO.
Seperti diberitakan, serangan Israel ke Iran telah memicu kekhawatiran terjadinya kenaikan harga minyak dan pergeseran ke saham-saham safe haven di sektor energi & tambang emas (MEDC, ENRG, ANTM, MDKA).
Sentimen global memanas akibat ketidakpastian perdagangan AS-Tiongkok serta data konsumen AS. Kondisi ini mendorong investor untuk melakukan net sell dan berhati-hati menjalani perdagangan di akhir pekan. (nov)