BRIEF.ID – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa pengusaha Indonesia-Swiss sepakat untuk meningkatkan kerja sama strategis sebagai tindak lanjut dari pertemuan bisnis yang dilakukan secara intensif antara perwakilan Kadin Indonesia bersama sejumlah investor dan perusahaan asal Swiss.
Pertemuan bisnis digelar di sela penyelenggaraan pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Senin (16/1/2023). Hadir dalam pertemuan itu sejumlah perwakilan Pemerintah Indonesia, Pemerintah Swiss, dan komunitas bisnis kedua belah pihak.
Ia mengatakan, pasca ditandatanganinya kesepakatan kerja sama bertajuk Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement/EFTA-CEPA) pada 2021, kerja sama dagang antara Indonesia dan Swiss telah menunjukkan aktivitas bisnis yang prospektif. Angka ekspor dari Indonesia ke Swiss meningkat 60% tahun lalu, sedangkan impor dari Swiss sebesar 12,5%.
“Setelah ditandatangani, kesepakatan bisnis tersebut memang belum signifikan dielaborasi. Namun, setelah melalui rangkaian konsultansi bisnis dengan perwakilan pemerintah dan komunitas bisnis di Swiss, kami yakin kerja sama dagang antara Indonesia dan Swiss bakal meningkat,” jelas Arsjad melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Arsjad mengatakan, hubungan bilateral Indonesia-Swiss telah berlangsung selama 70 tahun. Beberapa produk Indonesia memiliki pasar potensial di Swiss, di antaranya tekstil, makanan, furnitur, alas kaki dan minyak atsiri. Sementara itu, di bidang investasi, perusahaan Swiss dapat mengambil bagian dalam berbagai proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Peluang lain untuk investasi bagi perusahaan Swiss adalah proyek strategis terkait target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat serta sektor pendidikan dan pelatihan kerja dalam mempersiapkan angkatan kerja yang produktif dan terampil.
“Menegaskan komitmen kami terhadap investor dan perusahaan asal Swiss, dan untuk memberikan kemudahan komunikasi dan pertukaran informasi antara pelaku usaha Indonesia dan Swiss, kami meluncurkan indoswiss.org, sebuah platform bisnis dari kedua negara agar terus terikat dan saling berhubungan terkait peluang bisnis kedua pihak,” katanya.
Menurut Arsjad, perusahaan Swiss dapat menggunakan Kadin Indonesia untuk melakukan penetrasi dan akses ke pasar Indonesia, baik untuk pencocokan bisnis, konsultasi peraturan, atau informasi pasar, serta menemukan mitra lokal yang cocok.
“Semoga kemitraan kami dengan Swiss Global Enterprise akan terus mengarah pada kolaborasi baru yang menguntungkan kedua negara,” katanya.