Pemerintah India Pertimbangkan Grounding Sementara Armada Boeing 878 Dreamliner

BRIEF.ID – Pemerintah India sedang mempertimbangkan grounding sementara armada Boeing 787 Dreamliner, terutama milik Air India sesaat setelah kecelakaan tragis di Ahmedabad, pada 12 Juni 2025, yang melibatkan Boeing 787‑8 dan menewaskan lebih dari 200 orang tewas.

Meskipun belum ada pelarangan penuh, pemerintah sedang menimbang opsi “grounding sementara” hingga hasil investigasi ketimbang langsung melakukan grounding permanen.

“Kami sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 787-8 dan 787-9 milik Air India. Semua parameter keselamatan akan ditinjau kembali secara ketat, dan kami tidak mengesampingkan kemungkinan untuk memberlakukan larangan terbang sementara jika ditemukan indikasi risiko serius terhadap keselamatan penerbangan,” kata Juru Bicara Otoritas Penerbangan India (DGCA) dikutip dari The Guardian, Sabtu (14/6/2025).

Maskapai penerbangan Air India memastikan terdapat 242 orang di dalam pesawat, termasuk dua pilot dan sepuluh awak kabin. Dari jumlah tersebut, 241 orang dilaporkan meninggal dalam insiden tragis itu.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa seluruh armada pesawat jenis ini yang beroperasi untuk maskapai India kemungkinan besar akan grounded atau dilarang terbang sementara untuk pemeriksaan keselamatan.

Diskusi terkait hal itu juga tengah berlangsung antara otoritas India dan badan terkait di Amerika Serikat, tambah NDTV. Keputusan akhir akan diambil berdasarkan hasil investigasi kecelakaan.

“Keselamatan penumpang adalah prioritas mutlak kami. Kami telah meminta laporan awal investigasi, dan akan mengambil keputusan tegas jika terbukti ada kecacatan sistemik pada pesawat tersebut. Grounding total adalah opsi yang tetap terbuka, tergantung temuan investigasi,” kata pejabat Kementerian Penerbangan Sipil India dalam wawancara kepada NDTV, Jumat (13/6/2025).

Maskapai Air India juga kemungkinan akan diselidiki terkait prosedur operasional standar mereka dalam pemeliharaan pesawat.

Pihak Boeing Company dan GE Aerospace — perusahaan pembuat mesin pesawat yang digunakan dalam penerbangan tersebut — telah berkomitmen untuk mendukung penuh proses investigasi musibah. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

PBB Desak Israel dan Iran Redakan Ketegangan di Timur Tengah

BRIEF.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mendesak...

Prabowo Ajak Investor Asing Bangun Tanggul Laut Raksasa Pantai Utara Jawa

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengajak investor asing dari...

Survei CORE Indonesia: Nasabah Pinjol Didominasi Laki-Laki Pekerja dan Berkeluarga

BRIEF.ID - Nasabah pinjaman online (pinjol) di Indonesia ternyata...

JK: Kepmendagri Tetapkan Empat Pulau Masuk Wilayah Sumut Cacat Formil

BRIEF.ID - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla...