BRIEF.ID – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebutkan pemerintah membidik kucuran modal asing dari investor-investor portofolio global yang mengelola dana-dana besar di samping investasi yang menyasar ke industri.
Rosan usai menghadap Presiden Prabowo, mengungkapkan modal-modal jumbo dari investor portofolio global belum banyak yang masuk Indonesia.
“Kebanyakan investasi yang masuk ke kita adalah investasi yang kita bilangnya industri, tetapi kita belum menyentuh banyak investor yang disebut investment management atau portofolio. Nah, ini juga yang akan digarap,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Dia mencontohkan perusahaan investasi seperti BlackRock mengelola aset sebesar US$ 10,5 triliun pada April 2024. BlackRock merupakan perusahaan investasi multinasional yang berpusat di Amerika Serikat.
“Itu enam kali Produk Domestik Bruto kita,” sambung Rosan.
Ia menjelaskan, tren global saat ini banyak investor portofolio yang aktif menanamkan modalnya di berbagai negara.
“Itu juga yang mungkin akan membuat kita biar investasi ini bisa lebih besar masuk ke Indonesia. Jadi, tidak hanya terpaku dengan investor dari industri, tetapi juga fund-fund management yang saat ini belum tergarap secara maksimal di kita,” kata Rosan.
Rosan menghadap Presiden Prabowo di Istana Negara Jakarta, Kamis, untuk melaporkan berbagai rencana kerja investasi selama 5 tahun ke depan, dan memaparkan beberapa upayanya untuk mencapai target total investasi sebesar Rp 13.032 triliun pada 2025–2029.
Dalam pertemuan itu, Rosan juga melaporkan hasil kunjungan kerjanya minggu lalu ke Tiongkok kepada Prabowo.
Dari kunjungan itu, dia menyebut Indonesia mendapatkan komitmen investasi sebesar US$ 7,46 miliar dari empat perusahaan.
“Di saat bersamaan, kami juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasi, seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang, diharapkan investasi untuk manufaktur-nya akan dimulai pada awal tahun depan,” kata Rosan.
Prabowo memanggil secara bergantik sejumlah menteri dan kepala lembaga ke Istana Negara Jakarta sejak Kamis (2/1/2024) siang untuk melaporkan hasil kerjanya.
Selain Rosan, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun bertemu Prabowo di Istana untuk menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHSP) I/2024. (nov)