BRIEF.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guiterres memuji Keketuaan G20 Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia dinilai berhasil menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tengah situasi memprihatinkan yang kini melanda dunia.
“Indonesia mendemonstrasikan sebuah kemampuan besar untuk menyatukan para pihak untuk berdialog dan mendorong terciptanya solusi,” kata Guterres, saat memberikan keterangan pers menjelang KTT G20, di Nusa Dua, Bali.
Guiterres optimistis keberhasilan Indonesia juga akan diwujudkan saat menjadi Ketua Asean 2023, khususnya dalam menyelesaikan krisis di Myanmar.
G20 adalah forum multilateral beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa, yang didirikan sejak 1999. Kelompok ini mewakili 20 ekonomi terbesar dunia. Saat ini, berbagai negara menghadapi kemelut seiring krisis geopolitik yang melibatkan Ukraina vs Rusia, sehingga ber dampak serius pada perekonomian, ketersediaan pangan, dan energi.
“Pesan saya tentang pangan adalah kita perlu bertindak untuk mencegah terjadinya bencana kelaparan,” kata Guiterres
Indonesia menjalankan peranan Keketuaan G20 sejak November 2021, setelah menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Italia. Rangkaian persiapan pertemuan G20 berlangsung selama hampir satu tahun terakhir di berbagai kota di Indonesia, yang meliputi finance track dan sherpa track.
Acara puncak KTT G20 yang dihadiri kepala negara dan pemerintahan, dijadwalkan berlangsung di Nusa Dua, Bali 15-16 November 2022.
Para pemimpin negara sudah berada di Bali untuk mengikuti rangkaian KTT G20 selama dua hari. Tiga isu utama yang dibahas pada keketuaan Indonesia adalah arsitektur kesehatanglobal, transformasi digital, dan transisi energi.
Di akhir penyelenggaraan KTT G20, Indonesia akan menyerahkan estafet keketuaan kepada India.