BRIEF.ID – Pasar modal Indonesia berhasil menembus jajaran 20 bursa dengan nilai kapitalisasi terbesar di dunia dan menjadi terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyatakan, saat ini nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia telah menembus angka Rp 15.300 triliun, nilai transaksi harian mencapai Rp 16,9 triliun, dan jumlah investor mencapai Rp 19,5 juta.
“Capaian ini tercermin pada pertumbuhan berbagai indikator perdagangan utama, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sepanjang tahun ini telah tumbuh hampir 19% year-to date (ytd),” kata Jeffrey pada acara Medan Sharia Investor City (MAIN STORY) 2025, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/11/2025).
Pada perdagangan Jumat (21/11/2025) IHSG ditutup melemah tipis 5,57 poin atau 0,066% ke posisi 8.414,35 dan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 berada di posisi 845,68. Sementara itu, pada perdagangan perdana tahun ini, 2 Januari 2025, IHSG dibuka di level 7.103,14.
Jeffrey mengatakan, kinerja positif pasar modal dalam negeri tidak terlepas dari kontribusi sektor pasar modal syariah, yang meningkatkan inklusivitas sektor jasa keuangan tersebut.
Prinsip investasi syariah, lanjutnya, yang mengedepankan manajemen risiko yang baik membuatnya relevan tidak hanya bagi umat Muslim, tapi bagi seluruh masyarakat yang ingin mengelola keuangan secara bijak.
“Prinsip-prinsip berinvestasi secara syariah itu nilainya universal,” ucapnya.
Ekosistem pasar modal syariah Indonesia, lanjut Jeffrey, kini telah didukung infrastruktur dan regulasi yang lengkap mencakup lebih dari 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan lebih dari 26 fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Berbagai regulasi tersebut mengatur tata cara investasi syariah secara menyeluruh, mulai dari pembukaan rekening, transaksi, kliring, penyimpanan, hingga dana jaminan investor.
“Kesiapan ekosistem itu, membuat pasar modal syariah Indonesia mendapatkan apresiasi secara global. Paling tidak, sudah lima kali Bursa Efek Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai The Best Islamic Capital Market,” jelas Jeffrey.
Dikutip dari Antara, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) berada di level 282,10 per Oktober 2025, dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 9,32 kuadriliun dan pertumbuhan sejak awal tahun mencapai 30,81% ytd. (nov)


