BRIEF.ID – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan akan terus mendorong belanja modal, konsumsi masyarakat, dan investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun perekonomian global masih diwarnai pelemahan dan inflasi.
“Pemerintah mendorong beberapa langkah di dalam negeri, yaitu belanja modal, konsumsi, dan investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers usai rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) khusus membahas tentang peningkatan aktivitas perekonomian dan pariwisata pasca pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Airlangga mengungkapkan, pemerintah terus memonitor fluktuasi ekonomi dunia yang kini mulai terkendali. Disebutkan, angka purchasing manager index (PMI), tingkat kepercayaan konsumen, dan sejumlah indikator lainnya menunjukkan sinyal positif. Kondisi ini diharapkan dapat menjaga permintaan domestik.
“Kita lihat sinyal positif dari PMI yang diterbitkan Bank Indonesia pada bulan Januari sebesar 53,3, production level di angka 56,2, dan angka order from customer di angka 55. “Pemerintah juga melihat PMI positif dan consumer confidence di atas 100. Ini membuktikan bahwa masyarakat juga sudah mulai positif,” kata dia.
Disebutkan, dana sektor swasta di perbankan juga perlu didorong untuk merealisasikan net saving dalam bentuk capital expenditure (CapEx). Di sisi lain, pemerintah juga memonitor pembayaran atau manajemen utang yang dilakukan.
“Kita berharap dengan manajemen utang yang sudah lebih baik, CapEx akan terdorong. Beberapa sektor yang tumbuh positif investasinya adalah energi, tambang, otomotif, perdagangan, kesehatan, aneka manufaktur, dan sektor konstruksi. Ini akan terus didorong agar investasi terus berjalan,” ujar Airlangga.
Selain itu, diperlukan langkah-langkah konkret dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat sehingga terjaga inflasi di daerah. Di saat yang sama, lanjutnya, pemerintah secara berkala terus memonitor pergerakan sektor transportasi dan komoditas pangan.
“Pemerintah mendorong daya beli masyarakat, menjaga inflasi di daerah, yang dimonitor pada bulan Januari ini salah satunya adalah sektor transportasi udara. Beberapa komoditas yang diperhatikan adalah harga beras dan ketersediaan stok,” tuturnya.