Orang Super-Kaya AS Mulai Bergeser dari Pasar Saham ke Uang Tunai dan Aset Alternatif

BRIEF.ID — Kalangan super-kaya di Amerika Serikat mulai menarik diri dari pasar saham dan mengalihkan investasinya ke bentuk kas serta aset alternatif. Fenomena ini terjadi di tengah meningkatnya volatilitas pasar dan kekhawatiran terhadap inflasi yang terus tinggi.

Dikutip dari Money Wise, survei yang dilakukan Capital Group menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 78% individu dengan kekayaan tinggi di seluruh dunia — mereka yang memiliki aset investable minimal US$1 juta — menyimpan proporsi besar portofolio mereka dalam bentuk kas.

Perubahan strategi ini juga tampak pada para ultra high net worth individual seperti Warren Buffett. Di akhir 2024, Buffett tercatat memegang US$334 juta dalam bentuk kas, yang turut mendorong kenaikan kekayaannya lebih dari US$23 miliar per 2 Mei 2025. Sebaliknya, orang terkaya di dunia, Elon Musk, justru kehilangan lebih dari US$101 miliar sejak awal 2025.

Kondisi pasar saham AS yang tidak menentu akibat ketegangan tarif perdagangan membuat aset kas dan setara kas dianggap sebagai pilihan yang lebih stabil. Suku bunga acuan yang tetap tinggi juga mendorong investor untuk mempertimbangkan instrumen yang lebih aman seperti obligasi pemerintah AS atau sertifikat deposito (CDs).

Aset Alternatif Makin Diminati

Selain kas, para investor kaya juga memperbesar alokasi portofolio mereka ke aset alternatif. Laporan World Wealth Report dari Capgemini mencatat peningkatan alokasi dari 13% pada 2023 menjadi 15% pada 2024.

Salah satu bentuk aset alternatif yang populer adalah seni rupa. Berdasarkan survei UBS tahun 2024, sebanyak 85% investor dengan kekayaan tinggi tetap percaya pada seni sebagai alat lindung nilai. Bahkan, sebagian dari mereka mengalokasikan hingga 25% portofolionya ke koleksi seni.

Investasi di bidang seni kini menjadi lebih mudah diakses melalui platform seperti Masterworks, yang memungkinkan investor ritel membeli saham dari karya seni ternama. Hingga saat ini, Masterworks telah menjual 23 karya seni, dengan imbal hasil tahunan bersih yang mewakili berkisar antara 17,6% hingga 21,5%.

Di sisi lain, properti juga menjadi pilihan utama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Melalui platform seperti Arrived, investor dapat membeli saham dari rumah sewa atau properti liburan dengan modal awal mulai dari US$100. Platform ini menawarkan dividen triwulanan tanpa harus menjadi tuan tanah secara langsung.

Sementara itu, investor terakreditasi juga dapat mengakses investasi real estat komersial melalui First National Realty Partners (FNRP). FNRP menawarkan properti yang berjangka panjang seperti pusat perbelanjaan yang memiliki penyewa utama berupa toko kebutuhan sehari-hari, menjadikannya aset yang relatif stabil dan tahan terhadap inflasi.

Pergerakan para investor super-kaya ini menunjukkan adanya pergeseran strategi dari investasi konvensional menuju diversifikasi ke aset-aset yang lebih tahan banting di tengah ketidakpastian ekonomi global. (ano)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Prabowo Apresiasi Kinerja Aparat Selamatkan Aset Negara

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi  jajaran aparat dan...

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara Senilai Rp 7 Triliun

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan aset Barang...

Kemkomdigi Cabut Status Pembekuan TikTok

BRIEF.ID - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia...

Jisoo & Zayn Malik Dikabarkan Bakal Duet, Tiru Kesuksesan Rose-Bruno Mars, Coldplay-BTS?

BRIEF.ID- Anggota grup vokal wanita Blackpink, Jisoo, dikabarkan bakal...