BRIEF.ID – Bulan suci Ramadan menjadi momen paling dinanti-nantikan bagi umat Muslim setelah seharian berpuasa. adalah waktu dan menu saat berbuka puasa.
Ini adalah waktu untuk menyantap hidangan pertama setelah menahan lapar dan dahaga sejak subuh. Selain itu, buka puasa juga menjadi ajang kebersamaan, baik bersama keluarga dan teman dalam acara buka puasa bersama.
Selain aspek sosial, momen ini juga memiliki nilai spiritual, karena dianjurkan untuk berdoa sebelum berbuka puasa, mengikuti sunnah Nabi dengan mengkonsumsi kurma dan air terlebih dulu, serta mensyukuri nikmat yang diberikan.
Sebelum berbuka, banyak orang Makassar menghabiskan waktu ngabuburit dengan jalan-jalan di Pantai Losari atau membeli takjil di pasar Ramadan yang menjajakan berbagai jajanan khas. Tradisi ini menunjukkan bahwa momen berbuka puasa di Makassar bukan sekadar makan, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan nilai-nilai sosial masyarakat.
Tidak heran, kebiasaan berbuka puasa orang Makassar mencerminkan budaya dan kuliner setempat. Selain hidangan yang kaya cita rasa, menu berbuka puasa biasanya terdiri atas hidangan manis dan gurih.
Berikut beberapa menu yang populer:
Takjil dan Minuman

- Es Pisang Ijo – Pisang yang dibalut adonan hijau berbahan dasar tepung beras, yang disajikan dengan sirup dan es serut.
- Pallu Butung – Mirip Pisang Ijo, tapi tanpa balutan tepung hijau.
- Sarabba – Minuman jahe khas Makassar yang dicampur santan, gula aren, dan kuning telur.

Hidangan Utama

- Coto Makassar – Sup daging sapi dengan kuah kacang yang gurih. Disajikan dengan ketupat.
- Konro – Sup iga sapi dengan kuah rempah hitam khas Makassar.
- Pallubasa – Sup mirip Coto Makassar, tapi menggunakan kelapa sangrai dalam kuahnya.
- Sop Saudara – Sup daging sapi yang disajikan dengan perkedel dan bihun.

Lauk Pendamping
- Burasa – Sejenis lontong yang dimasak dengan santan, sering menjadi teman makan Coto atau Konro.
- Songkolo Bagadang – Nasi ketan hitam atau putih dengan taburan serundeng kelapa dan ikan teri.

Di Makassar, buka puasa sering digelar bersama keluarga besar atau dalam acara “Bukber” di masjid, kantor, atau restoran. Selain itu, ada tradisi berbagi makanan kepada tetangga dan fakir miskin sebagai bentuk kepedulian sosial. (nov)