Morgan Stanley Pangkas Rating Saham Indonesia, IHSG Anjlok 2,41%

BRIEF.ID – Morgan Stanley memangkas rating saham Indonesia di indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal weight menjadi underweight.

Hasil riset terbaru Morgan Stanley tersebut, menyatakan tingkat return on equity saham-saham yang masuk  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan momentum penurunan.

Hal itu, dipengaruhi indikator ekonomi Indonesia yang melemah karena kurangnya momentum pertumbuhan, terutama pada penciptaan lapangan kerja dan pendapatan.

Ahli Strategi Morgan Stanley, Jonathan Garner, mengatakan kontribusi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan bergerak sideways sepanjang tahun 2025 di kisaran 29%, lebih rendah dibandingkan rata-rata 32% pada periode sebelum pandemi Covid-19.

“Hal itu kemungkinan disebabkan berkurangnya penciptaan lapangan kerja, juga pertumbuhan pendapatan, dan alasan utamanya adalah siklus belanja modal di Indonesia yang jauh lebih lemah,” kata Garner, Selasa (25/2/2025).

Terkait dengan itu, Morgan Stanley memperingatkan agar investor tetap berhati-hati terhadap kemungkinan pembalikan dalam jangka pendek, dan secara umum disarankan memilih eksposur di pasar lain di ASEAN daripada Indonesia.

Hal ini diperkirakan memicu aksi lepas saham secara besar-besaran di Bursa Efek Indonesia (BEI),  sehingga IHSG anjlok 2,41% atau 162,513 poin ke level 6.587 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (25/2/2025).

Hingga perdagangan ditutup, tercatat sebanyak 490 saham turun harga, hanya 119 saham naik harga, dan 173 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan mencapai 21,277 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.251.409 kali, dan nilai transaksi sebesar 11,785 triliun.

Saham-saham mengalami penurunan harga cukup tajam, antara lain PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 5,38% atau Rp140 menjadi Rp2.460 per lembar.

Di sektor barang konsumsi, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bahkan terkoreksi 9,09% atau Rp115 menjadi Rp1.150 per saham, sedangkan di sektor properti PT United Tractors Tbk (UNTR) terkoreksi 6,00% atau Rp1.500 menjadi Rp23.500 per lembar.

Dalam riset terbarunya, Morgan Stanley menaikkan rating indeks MSCI Tiongkok dari underweight ke equal weight. Diperkirakan Indeks Hang Seng untuk Desember 2025 berada di angka 24.000 atau naik 4% dari posisi saat ini, dan target MSCI Tiongkok naik 4% menjadi 77.

Menurut Garner, terdongkraknya rating MSCI Tiongkok didorong oleh sentimen positif investor terhadap sektor e-commerce dan internet di negara itu.

“Tren return on equity kini lebih menguntungkan China, terutama karena upaya perbaikan sektor-sektor dengan bobot besar dalam indeks, sementara Indonesia menghadapi hambatan pertumbuhan,” tutur Garner.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Manajemen GNI Pastikan Operasional Perusahaan Berjalan Normal di Tengah Isu Penghentian Produksi

BRIEF.ID - PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) memastikan operasional...

G-Dragon Luncurkan Album Übermensch, Langsung Mendominasi Tangga Lagu Streaming

BRIEF.ID - Ikon K-POP, G-Dragon, sekali lagi membuktikan status...

Kejagung Geledah Rumah Pengusaha Minyak Riza Chalid

BRIEF.ID - Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeledah rumah pengusaha Muhammad...

Kasus Korupsi Importasi Gula, Kejagung Sita Uang Senilai Rp 565 Miliar

BRIEF.ID - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita uang senilai Rp...