BRIEF.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, penerapan harga eceran tertinggi (HET) beras satu harga merupakan terobosan strategis untuk menurunkan harga beras di seluruh Indonesia.
Mentan menyatakan, kebijakan itu penting dalam rangka menekan disparitas harga antarwilayah dan memastikan masyarakat memperoleh beras dengan harga lebih terjangkau.
“Tujuan kita adalah menurunkan harga supaya masyarakat bahagia,” kata Mentan di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Mektan Serpong di Tengerang, Banten, Senin (3/11/2025).
Mentan yang juga menjabat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)
mengatakan, pemerintah terus berupaya agar harga beras di pasaran bisa turun. Pemerintah juga terus memantau stabilitas harga melalui sinergi lintas sektor, termasuk pelaksanaan operasi pasar yang terbukti efektif menjaga keseimbangan pasokan serta permintaan di berbagai wilayah.
Dia bersyukur saat ini harga beras di berbagai daerah mulai turun. Hal itu terbukti dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras dengan tiga provinsi mencatat harga yang relatif stabil, sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi beras.
“Harga sudah dengar turun apa naik? Kita kan tujuannya menurunkan harga, kan? Sudah turun. Operasi pasar, alhamdulillah, berhasil karena tadi turun dan bahkan, perhatikan nggak tadi? Bahwa deflasi beras,” ujar Mentan.
Selain itu, Kementan juga mengerahkan tim khusus di 51 daerah yang masih mencatat harga beras di atas HET untuk mempercepat penyesuaian harga sesuai kebijakan nasional. (Ant/nov)


