BRIEF.ID – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mendorong kampus mejadi pabrik wirausaha untuk menghasilkan pengusaha-pengusaha muda menuju Indonesia Emas 2045.
Terkait dengan itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan berbagai kampus di seluruh Indonesia membuat program wirausaha hub guna mendorong pengembangan mahasiswa menjadi pelaku UMKM dan juga wirausaha muda.
“Kampus diajak bekerja sama sebagai upaya untuk menjadikan civitas akademika ini sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kuliah umum UMKM Muda Masa Depan Perekonomian Bangsa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (11/10/2024).
Teten menjelaskan, dia sering melihat di berbagai negara lain bagaimana kewirausahaan di rancang secara strategis by design dari kalangan perguruan tinggi berbasis riset dan inovasi.
Terkait dengan itu, perlu peran aktif perguruan tinggi seperti UGM untuk mendorong dan membimbing mahasiswa untuk memiliki bisnis lembaga program inkubasi, sehingga ketika lulus mahasiswa akan siap membuka lapangan pekerjaan bahkan menjadi seorang pebisnis yang andal.
Saat ini, lanjut Teten, sudah ada 500 perusahaan rintisan atau startup dari anak muda yang terhubung lewat wirausaha hub yang juga dipertemukan dengan investor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda, dan Australia guna meningkatkan produk UMKM berdaya saing global.
“UMKM harus mendapat akses inovasi, teknologi dan digitalisasi melalui program rumah produksi bersama yang dikelola oleh koperasi sebagai cikal bakal industri menengah berbasis keunggulan lokal. Saya berharap kita dapat terus berkolaborasi untuk mengembangkan program kewirausahaan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi serta menjadi wirausaha sukses,” tutur Teten.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor bidang Pendidikan & Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, mengungkapkan UGM mempunyai peranan penting di bidang kewirausahaan, di bidang akademik dan juga ekosistem.
UGM mempunyai Galangan Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang menjadi pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan. Selain itu, UGM juga menyediakan bisnis inkubator yang merupakan program untuk mahasiswa yang punya bisnis.
“Saat ini sudah 50 perusahaan rintisan yang terdaftar di bawah program inkubasi UGM dan beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan,” jelas Wening.
Wening menyampaikan, UGM akan terus bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan juga Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) untuk bisa terus mengembangkan entrepreneur muda.
No Comments