BRIEF.ID – Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 menegaskan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas serta meningkatkan integrasi dan ketahanan kawasan melalui sejumlah inisiatif.
Inisiatif itu meliputi upaya penguatan struktur pendanaan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), penguatan kerja sama pembiayaan regional (regional financing arrangement) melalui amendemen perjanjian CMIM untuk operasionalisasi Rapid Financing Facility (RFF), penguatan kapasitas fiskal melalui ASEAN+3 Fiscal Policy Exchange, pengembangan pasar keuangan melalui Asian Bond Markets Initiatives (ABMI), serta penguatan kapasitas AMRO guna mendukung resiliensi kawasan.
“Hal ini sejalan dengan dukungan Bank Indonesia pada penguatan kerangka CMIM agar CMIM tetap responsif, fleksibel dan dapat membantu negara anggota mengatasi tantangan ke depan,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Filianingsih mengungkapkan itu saat menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 ke-28 (ASEAN+3 Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting) di Milan, Italia, yang berakhir 4 Mei 2025.
Pada kesempatan itu, Filianingsih juga merespons kebijakan Bank Indonesia menghadapi tantangan saat ini melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.
“Pandangan Bank Indonesia sejalan dengan pandangan Kementerian Keuangan yang menyampaikan bahwa sinergi terus dilakukan antara kebijakan fiskal dan moneter,” kata dia.
AFMGM+3 merupakan forum tahunan dimana Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota ASEAN+3 membahas perkembangan perekonomian global dan regional, tantangan yang dihadapi oleh kawasan, serta inisiatif kerjasama ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN+3.
Pertemuan ini juga menjadi wadah penting untuk memperkuat kerjasama dan kolaborasi kawasan dalam menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat, sekaligus menegaskan semangat ASEAN+3 dalam memperkuat resiliensi, inklusivitas, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah lanskap perekonomian dunia yang semakin kompleks. (nov)